Buku ini, dalam tradisi agung Hemingway's A Moveable Feast, melihat dunia ide yang luar biasa yang dikenal sebagai Bohemia. Membawa pembaca ke sebuah pesta di Rive Gauche di Paris tahun 1950-an untuk bertemu William Burroughs dan Allen Ginsberg, untuk duduk di kedai kopi Tel Aviv tepat setelah Perang Enam Hari, menyeruput espresso dan berdebat politik dan tidak sengaja berhadapan dengan sekelompok aktor jalanan yang terpengaruh LSD di San Francisco pada puncak tahun 1960-an.
Tekstil telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan kosmologi orang Sumba Timur. Dalam dekade terakhir, orang Sumba telah memasuki dunia ekonomi yang lebih besar dengan masuknya tekstil mereka ke dalam arus komoditi “seni etnik” pasar internasional yang didorong oleh perdagangan turis Indonesia. Melalui kisah-kisah individu mereka yang terlibat dalam produksi kontemporer dan perdagangan kain lokal - termasuk penganut animisme, Kristen, dan Muslim, orang Sumba, Tionghoa Indonesia, dan orang Barat, para jenius berdaya cipta, pengrajin, dan penenun yang dieksploitasi, sebuah kisah nyata muncul tentang cara kerja batin yang disebut masyarakat "tradisional" dan respon seninya yang penuh minat selama pengumpulan international bertahun-tahun.
Terumbu karang adalah salah satu ekosistem penting bagi keberlanjutan kawasan pesisir dan lautan. Secara ekologi, ekosistem terumbu karang berfungsi sebagai penyangga bagi kehidupan biota pesisir dan lautan, serta sebagai pelindung pantai dari abrasi akibat terpaan arus, angin, dan gelombang. Secara ekonomi, ekosistem terumbu karang adalah salah satu kawasan dengan potensi dan produksi ekonomi yang tinggi. Buku ini memuat informasi mengenai ekosistem terumbu karang yang meliputi potensi, fungsi, produktivitas, kerusakan, dan pengelolaannya.
Novel ini melampaui batas karakter dan tugas dasarnya menggambarkan peristiwa meletusnya gunung berapi di jantung Pulau Sumbawa itu. Ia hadir dari hasil elaborasi sejarah dan kerja etnografi yang intens sehingga menjadi perpaduan antara narasi historik dengan imaji kekinian. Menggunakan perspektif post-colonial studies dalam meneropong berbagai episode di seputar letusan Tambora, penulis berhasil memberi cara pandang kritis dan membongkar berbagai siasat dan muslihat kolonialisme, terutama Inggris, dalam konfigurasi politik dan dinamika konflik kerajaan-kerajaan di nusantara dari abad ke-16 sampai abad ke-19.
Jatuhnya Soeharto ternyata tidak serta-merta memuluskan proses reformasi di Indonesia. Lebih setengah dekade reformasi bergerak, tapi perubahan mendasar belum terjadi. Kita berada dalam situasi hyperreality of politics, yaitu ruang yang disarati dengan kebohongan terencana, kepalsuan citra, pemutarbalikan fakta dan disinformasi. Buku ini berteriak lantang, membangunkan kita dari penyakit lupa, berlagak lupa-lupa, dan atau sengaja dibuat lupa oleh penguasa.
Pawestri tumbuh dalam keluarga Katolik yang taat. Saat berusia 19 tahun, ia jatuh cinta kepada seorang lelaki. Lelaki inilah yang akan menjadi sumber malapetaka bagi kehidupannya. Namun, karena malapetaka itu pulalah ia menemukan jalan dengan mengabdikan diri sebagai seorang biarawati. Namun, konflik batin pun terjadi pada dirinya setelah menyaksikan peristiwa mengerikan di Ambon. Novel ini sarat akan filosofi dan psikologi, membuat kita mempertanyakan kembali eksistensi diri.
Seberapa lemahkah para wanita di era Perang Saudara? Apa yang bisa mereka harapkan di luar pernikahan dan persalinan di usia di mana kematian bayi dan ibu sering terjadi dan kontrasepsi tidak diketahui? Adakah yang menikah karena cinta? Bisakah seorang wanita bercerai? Hak apa yang dimiliki orang yang belum menikah? Apa harapan para janda? Seorang ahli pada periode itu, Antonia Fraser, menghidupkan banyak dan berbagai wanita yang telah dia temui dalam penelitiannya yang cukup besar: pengasuh, pemerah susu, istri, ikan, biarawati, pembela istana, countesses, penyihir dan janda.
Para pemimpin membuat perusahaan-perusahaan menjadi besar dan unggul, tapi sedikit dari kita yang tahu bagaimana mengubah diri kita dan orang lain menjadi pemimpin yang hebat. Satu “perusahaan”, Yesuit, memulai formula unik untuk membentuk para pemimpin. Dalam proses itu, para Yesuit membangun salah satu “perusahaan” paling berhasil dalam sejarah. Sejak didirikan pada tahun 1540 oleh sepuluh pria tanpa modal dan tanpa rencana bisnis, Serikat Yesuit telah menjadi sumber penemuan, inovasi, dan inspirasi bagi banyak pihak. Dalam karya yang luar biasa ini, Chris Lowney, seorang mantan Yesuit dan eksekutif J.P Morgan, mengungkapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang telah menuntun para Yesuit selama 450 tahun.
Dibanding peristiwa lain, bencana adalah yang paling tajam dalam mengungkapkan struktur sosial dan budaya masyarakat kita. Bencana memberi peluang untuk mengamati aspek-aspek dalam proses dan struktur sosial yang lebih luas, tidak tampak dan tersembunyi dalam keseharian. Karena itu, mengamati lumpur Lapindo akan membuka jalan bagi pemahaman kita atas struktur sosial yang lebih luas. Buku ini hadir untuk menelaah berbagai aspek lumpur Lapindo yang dapat memberi kita pemahaman baru mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan sosial kita sebagai warga negara.
Tulisan ini mengkaji bagaimana sesungguhnya media sosial bermakna bagi aktivis gerakan. Penelitian dalam buku ini tidak berbicara mengenai peran media sosial sebagai saluran komunikasi di antara aktifis. Sebaliknya, media sosial justru dipandang sebagai salah satu strategi gerakan untuk mencapai tuntutannya. Lebih jauh, buku ini juga menjawab bagaimana proses transformasi aktifis media sosial menjadi gerakan nyata di Indonesia. Contoh kasus dalam buku ini adalah gerakan Bali Tolak Reformasi Teluk Benoa karena gerakan ini menjadi Gerakan Sosial Baru yang menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi gerakan sekaligus mampu meneruskan tuntutannya melalui gerakan nyata.
Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi peningkatan minat dalam potensi pengumpulan hasil hutan bukan kayu skala kecil dan pemanfaatan hutan dampak ringan lainnya untuk mencapai konservasi hutan. Para ahli menyarankan bahwa pemanfataan semacam itu tidak menjamin konservasi dan pendapatan ekonomi. Buku ini mendokumentasikan dan membandingkan metode-metode yang digunakan untuk menilai pilihan dalam mata pencaharian berbasis hutan. Enam belas penulis menyajikan kekuatan dan kelemahan dari berbagai metode yang telah digunakan di lapangan.
Pada awalnya adalah sederhana. Tiga komunitas maritim di Sulawesi Selatan, pembuat perahu, penangkap ikan, penghuni pantai wisata, memulai hidupnya dengan tatanan pra-kapitalis, sederhana dalam struktur dan tidak rasional secara kultur. Darmawan Salman lewat buku ini memapar bagaimana serbuan investasi, teknologi, dan manajemen mendorong perubahan di tiga komunitas ini. Bagaimana dua proses modernisasi utama: diferensiasi sosial pada aras struktural dan rasionalisasi tindakan pada poros kultural, kemudian ikut bergerak.
Price Pritchett, salah satu pemikir budaya perusahaan dan perubahan organisasi paling terkenal di dunia, mempersembahkan sebuah program terobosan untuk mengembangkan praktik mental positif yang tidak hanya meningkatkan kinerja anda di kantor, tapi juga meningkatkan kualitas dari setiap hal dalam hidup anda. Memanfaatkan penelitian dari bidang yang berpengaruh dalam psikologi positif, Prichett memperlihatkan anda bagaimana mengadopsi hard optimism, pola pikir maju yang menggabungkan ketahanan, energi, inovasi dan harapan..
Kehadiran komunitas relawan banyak dilihat sebagai bentuk kesadaran politik dari kelas menengah di Indonesia, terutama sebagai ekspresi gerakan sosial-politik yang banyak muncul sejak memasuki era tahun 2010 ke atas hingga saat ini. kehadiran komunitas-komunitas relawan secara tidak langsung menjadi perubah wajah perpolitikan, terutama menjadi warna baru bagi kajian ilmu politik di Indonesia.
Kajian-kajian tentang persoalan demokrasi di Indonesia pascareformasi banyak memfokuskan diri pada isu-isu, seperti bosisme, disintegrasi, politik identitas, kekerasan komunal, kekuatan tradisional, dan berkembangnya institusi demokrasi liberal. Sementara itu, beberapa peneliti masih memandang perlu untuk melihat sejauh mana kekuatan-kekuatan politik yang berakar pada Orde Baru masih berpengaruh. Buku ini menyajikan wawasan baru bagi para pembaca yang tengah mempelajari kecenderungan demokrasi di Indonesia, mereka yang tengah memikirkan jalan keluar dari beragam persoalan demokrasi, serta yang memiliki perhatian terhadap meluasnya praktik korupsi dan perburuan rente di negera ini.