Pengendalian diri atau kendali oleh negara? Menggabungkan bersama studi kasus dan pemikiran ilmiah, sejarah, dan filsafat dan menjadikannya sebuah buku saku bagi orang-orang merdeka yang menginginkan kehidupan masyarakat yang bebas, damai, saling bekerja sama, sejahtera dan adil. Buku ini bersifat teoritis dan praktis. Isinya dapat membantu pembaca mencapai hidup yang lebih bahagia, menjadi orang yang lebih baik dan menikmati keuntungan dari kebebasan dan tanggung jawab.
Negara Etnik dari JJ Kusni ini hadir merespon persoalan otonomi daerah dan persoalan kedaerahan pada umumnya dari perspektif tersendiri. Buku ini bernuansa politis secara kental, melengkapi euforia reformasi yang hingga kini masih menggema. “Orang Dayak hidup dalam suatu masyarakat yang ‘raja boleh membakar rumah, penduduk tak boleh menyalakan api’. Hampalit yang dulu hutannya tak tertembus matahari, sekarang berubah menjadi padang pasir sejauh mata memandang. Kita teringat akan ramalan beberapa penulis Barat, bahwa suatu ketika orang Dayak akan punah...”
Terimakasih atas donasi buku dari Universitas Gadjah Mada. Buku-buku tersebut diatas dapat dibaca di Perpustakaan BaKTI. Jika anda memiliki buku atau publikasi lainnya yang ingin dipublikasikan sila hubungi kami di BaKTI.
Kawasan Timur Indonesia mendapat banyak stereotip. Umumnya dianggap sebagai non-Islam. Padahal di kawasan itu, Islam tumbuh dan berkembang dengan segala kekhasannya. Juga jika merunut ke belakang, ada empat Kerajaan Islam besar yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Melalui lawatan ke daerah-daerah yang mempunyai ikatan dengan Islam di Maluku dan Papua, Kardono Setyorakhmadi mendapati keberadaan Islam yang kuat. Di sana pula, ia menyaksikan tumbuh subur rasa saling menghargai, toleransi, dan belas kasih di antara pemeluk agama satu dan lainnya.
Demokrasi dan masyarakat madani merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat madani adalah masyarakat yang mandiri dan mampu mengisi ruang publik yang tersedia antara rakyat dengan negara, sehingga dengan demikian masyarakat akan menjadi bumper kekuasaan negara, negara tidak menentukan sendiri segala sesuatu yang menyangkut penyelenggaraan negara. Lalu bagaimana dengan sistem demokrasi di Indonesia dan model demokrasi seperti apa yang harus diterapkan? Buku ini akan membahasnya secara lengkap.
PERMAMPU merupakan gabungan delapan organisasi masyarakat sipil yang terdapat di Sumatera. Hadir di 233 desa di 34 kabupaten/kota di delapan provinsi di Sumatera, PERMAMPU mendorong perubahan bagi perempuan miskin di akar rumput dengan meningkatkan status kesehatan dan gizi perempuan. Buku ini menghadirkan dokumentasi pembelajaran kepemimpinan perempuan di dalam LSM dan menunjukkan bahwa terlepas dari segala tantangan yang ada, perempuan mampu memimpin dan menggerakkan perubahan.
Mekanisme reses merupakan salah satu instrumen untuk menghubungkan anggota parlemen dengan konstituennya, pada kenyataannya tidak sesuai dengan tujuan dan harapan. Walaupun reses adalah kegiatan resmi yang diatur dalam perundang-undangan, namun tidak ada mekanisme atau petunjuk teknis yang menjadi pedoman pelaksanaan reses. Untuk itu program MAMPU-Yayasan BaKTI bersama anggota DPRD dan mitra BaKTI di wilayah program mendiskusikan pengembangan model Reses Partisipatif yang diharapkan dapat digunakan oleh anggota parlemen. Reses Partisipatif adalah salah satu metode reses yang menggunakan metode partisipatif dan berspektif gender.
Jurnal Analisis Sosial edisi ini menyajikan tulisan-tulisan yang mengangkat tema politik pada para petani di pedesaan, mulai dari tuntutan atas lahan untuk pertanian, refleksi kritis tentang kesesuaian model-model pemecahan persoalan agraria masa kini, hingga kajian berperspektif gender untuk pemahaman yang lebih baik tentang kaitan antara kehidupan domestik konstituen gerakan tani kontemporer dan militansi kaum perempuan di dalam aksi pendudukan tanah.
Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi peningkatan minat dalam potensi pengumpulan hasil hutan bukan kayu skala kecil dan pemanfaatan hutan dampak ringan lainnya untuk mencapai konservasi hutan. Para ahli menyarankan bahwa pemanfataan semacam itu tidak menjamin konservasi dan pendapatan ekonomi. Buku ini mendokumentasikan dan membandingkan metode-metode yang digunakan untuk menilai pilihan dalam mata pencaharian berbasis hutan. Enam belas penulis menyajikan kekuatan dan kelemahan dari berbagai metode yang telah digunakan di lapangan.
Buku ini memuat karya tulis Todung Mulya Lubis mengenai Hak Asasi Manusia, dengan titik perhatian pada persoalan pelanggaran HAM masa lalu dan mereka yang menjadi korban. Tak hanya menunjukkan perhatian dan empati, Mulya Lubis juga banyak menyinggung bagaimana ide kebebasan serta penguatan hukum dan HAM. Rentang tulisan Mulya Lubis ini melintasi masa-masa suram demokrasi di Indonesia, sejak kepemimpinan Soeharto, Habibie, Gus Dur hingga Megawati.
Berdasarkan Konvensi London 1814 dan Traktat London 1824, Pemerintah Hindia-Belanda dituntut melaksanakan perdagangan bebas sebagai syarat pengembalian Nusantara dari tangan Inggris. Namun alih-alih mematuhi perjanjian tersebut, pemerintah ini justru berniat melanjutkan kebijakan monopoli yang dijalankan VOC lebih dari 200 tahun, sebagaimana tampak dalam kebijakan perdagangan Makassar. Mengapa Hindia-Belanda enggan melaksanakan perdagangan bebas, terutama di Makassar? Benarkah perdagangan Makassar suram ketika berada di bawah pengawasan VOC maupun Hindia-Belanda? Inilah dua pertanyaan yang hendak dijawab oleh buku ini.
Anak-anak korban terdampak bencana perlu dipulihkan kembali mimpi-mimpinya. Anak-anak korban terdampak bencana membutuhkan pendampingan agar mereka tidak pernah merasa sendiri. Mereka harus dapat memetik dan memiliki keberanian kembali. Buku anak ini hadir sebagai jembatan untuk mempertemukan kembali dengan segala yang pernah raib dari mereka disebab bencana. Melalui bacaan yang menggugah harapan-harapan inilah, kita ingin meyakini, agar anak-anak dapat segera pulang menemui keceriaannya.
Pembangunan hutan rakyat di Jawa memiliki sejarah yang cukup panjang dan telah dikembangkan sejak tahun 1930 pada masa sebelum kemerdekaan. Buku ini menguraikan perjalanan sejarah terkait praktik-praktik pengelolaan dan kebijakan hutan rakyat dimulai sejak masa kolonial Hindia Belanda, periode Orde Lama, periode Direktorat Jenderal Kehutanan di masa Orde Baru, periode Departemen Kehutanan di Masa Orde Baru dan periode Reformasi.
Identik dengan jenius, Albert Einstein menjadi salah satu orang paling terkenal di dunia. Einstein selalu digambarkan sebagai ilmuwan eksentrik. Namun lewat tulisan Denis Brian ini, kita bisa melihat sisi lebih pribadi dari seorang penemu E=mc2, membuatnya lebih 'manusiawi' dengan kisah-kisah persahabatan dan percintaannya.
Ibadah kepada Tuhan mesti berkolerasi dengan perilaku terhadap alam dan segenap ciptaan-Nya. Makin baik ibadah sang hamba mesti kian baik pula perilakunya pada sesama manusia dan alam sekitarnya. Pesan-pesan agama dalam 30 tulisan dalam buku ini, disampaikan dengan bahasa bumi meski dengan mengutip bahasa langit. Dengan bahasa yang ringan, buku ini memberi pengetahuan penting dan pesan-pesan bijak bagi pembaca.
Potensi produk akuakultur atau budi daya perairan Indonesia diperkirakan mencapai 57,7 juta ton/tahun. Tahun 2016 produksi akuakultur Indonesia baru mencapai 19,4 juta ton. Angka tersebut masih sangat rendah. Apalagi produksi akuakultur Indonesia didominasi oleh rumput laut. Dari sisi produktivitas, petani ikan atau pembudidaya di Indonesia jua masih rendah. Peningkatan produktivitas petani ikan atau pembudidaya akan berdampak langsung pada peningkatan produksi akuakultur. Penyediaan informasi mengenai teknologi budi daya komoditas perikanan laut sangat penting untuk meningkatkan produksi akuakultur. Buku ini menyajikan sebanyak 39 komoditas perikanan laut meliputi pasar, biologi, pembenihan, pendederan, dan pembesaran.