Dongeng dari Kap Na'm To Fena adalah kumpulan cerita pendek karya 15 pelajar yang tergabung dalam To The Lighthouse, sebuah kelas menulis kreatif yang digagas SMPK St. Yoseph Freinademetz Kapan bersama Dicky Senda dan Komunitas Lakoat.Kujawas sejak Agustus 2017. Setiap Sabtu pagi mereka berkumpul, belajar menulis cerpen dan puisi, membaca berbagai teks, nonton film, berdiskusi, bermain teater sambil menuliskan kembali berbagai dongeng dan tradisi lisan yang berkembang di Mollo, Nusa Tenggara Timur.
Agama di era sekarang membuka lembaran harapan karena berbagai survei membuktikan adanya optimisme umat manusia yang menaruh harapan padanya. Tetapi di balik itu, terpampang pula kekecewaan karena sikap sebagian penganut agama yang eksklusif; membenarkan diri-sendiri dan kelompoknya, membabi buta terhadap kelompok yang berbeda paham, apalagi berbeda agama. Oleh karena itu, butuh kerja keras dan cepat untuk menafsirkan dan menjalankan ajaran agama yang lebih membumi, tidak ekslusif, dan anti kekerasan. Hal ini sangat penting agar agama berwajah inklusif dan tetap eksis.
Buku ini membawa Anda menjelajahi peran penting dari pengetahuan lokal dalam proses penyusunan kebijakan publik dan juga bagaimana pengetahuan lokal bersama dengan pengetahuan ilmiah dan pengetahuan kaum profesional menghasilkan pengetahuan yang relevan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan. Sepuluh studi kasus yang beragam dari berbagai wilayah di Indonesia digunakan sebagai rujukan dalam analisis di buku ini.
Bagi anggota DPR/DPRD, reses atau masa reses adalah salah satu kegiatan strategis dan penting karena dengan reses, anggota DPR/DPRD dapat mengunjungi konstituen di daerah pemilihannya. Ada beberapa hal yang hendak diperoleh oleh wakil rakyat dalam kunjungan reses, salah satunya menjaring aspirasi konstituen. Namun pada banyak kasus, berbagai aspirasi tidak selalu diakomodasi dalam perencanaan pembangunan atau pembuatan kebijakan. Untuk itulah Program MAMPU (Kemitraan Australia Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) bersama Yayasan BaKTI dan mitranya mengembangkan Reses Partisipatif yang dikemas dalam buku panduan.
Para pendiri bangsa kita punya cita-cita yang mulia tentang Indonesia: negara yang berdaulat, demokratis, maju, adil, makmur, sejahtera dan setara dengan bangsa-bangsa beradab lainnya di dunia. Namun, silih bergantinya kekuasaan di tengah arus deras globalisasi dan modernisasi, Indonesia belum juga beranjak dari status negara berkembang dengan segudang masalah. Melalui buku ini, dengan latar belakang dan minat berbeda, para penulis menggoreskan kegelisahannya atas kondisi yang terjadi di Indonesia.
Bagi siapa pun yang dekat dengan dunia kelautan dan perikanan, seharusnya tidak bisa tenang, selalu gelisah melihat potensi laut dan perikanan Sulawesi Selatan yang belum termanfaatkan secara maksimal. Sama dengan masalah yang dihadapi di level nasional. Masalahnya bukan pada sumber daya alamnya. Kita tinggal di negeri yang memiliki potensi ikan yang luar biasa banyak. Buku ini menyajikan kebijakan-kebijakan mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dalam menghadapi tantangan tersebut.
Narkoba menjadi fenomena kehidupan di tengah masyarakat terutama pada generasi muda yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Setiap tahunnya terjadi peningkatan pada penyalahgunaan narkoba, dan memakan banyak korban jiwa. Buku ini memuat seluk beluk narkoba, peredarannya, dampak yang diakibatkan serta pencegahan agar tidak terjerumus ke dalamnya.
"Mengapa orang kita rasa menolong Palestina lebih bersyurga kalau Penan di halaman sendiri diperlakukan sebagai mangsa?" Itulah salah satu petikan dalam buku ini. Novel berbahasa melayu ini bercerita tentang Profesor Anyss dalam perjalanannya ke Beijing dan perjuangannya membela gadis-gadis Penan yang yang mengalami kekerasan seksual. Faisal juga mengangkat isu pembalakan hutan di Serawak, menambah serius masalah dalam novel ini.
Buku ini mengangkat tema hak asasi manusia, bercerita tentang seorang profesor feminis dan lesbian yang berjuang menyebarkan kesadaran mengenai hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dalam masyarakat Melayu. Faisal Tehrani merupakan penulis asal Malaysia yang karyanya telah tersiar sejak dia berusia 17 tahun.
Merobek Demokrasi merupakan kumpulan tulisan yang pernah dimuat di Harian Fajar dengan berbagai macam topik, mulai dari pendidikan, kesehatan, politik hingga kelautan dari berbagai latar belakang para penulis. Menamai buku ini dengan kata demokrasi bukan tanpa alasan. Sifat general demokrasi membuatnya bisa bersesuaian dan dapat masuk ke semua ranah disiplin ilmu pengetahuan, persis seperti isi dari buku ini.
Buku ini merupakan terjemahan dari dokumen “Transforming Our World: 2030 Agenda for Sustainable Development”. Dokumen tersebut dituliskan dalam Bahasa Inggris, sehingga perlu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang baku. Di dalam dokumen tersebut terdapat tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) global dimana terdapat 17 tujuan/goals dan 169 target yang menggambarkan sasaran dan lingkup agenda pembangunan global yang inklusif dan multidimensi. Tujuan dan target tersebut menjadi panduan bagi masyarakat global selama 15 tahun ke depan dalam melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan dunia.
Berita tentang perempuan dan anak di media massa sering dikeluhkan, tidak hanya oleh mereka yang aktif bekerja untuk pemberdayaan perempuan dan perlindunga anak, namun juga oleh masyarakat umum. Penulisan atau pemberitaan sering kali memberi stigma dan stereotip kepada perempuan dan anak karena penggunaan istilah yang tidak tepat, bahasa yang kurang pantas, atau pemuatan foto yang tidak pantas. Buku ini memiliki tujuan agar jurnalis dan media bisa memiliki pemahaman tentang jurnalisme advokasi khususnya terkait perempuan dan anak.