Mewujudkan Sanitasi Aman Mulai dari Dalam Rumah
Penulis : Halia Asriyani
  • Foto: Halia Asriyani/Yayasan BaKTI
    Foto: Halia Asriyani/Yayasan BaKTI

“Riolo masussa ladde’. Nakebbongi maneng tauwe, lettu di sikolae aga. Makokkoe, sipongenna pura dipadecengi, de na. Magello ladde’ni. De’ to na si jambang-jambang eppoku.” “Dulu sangat menyusahkan. Bau busuk mengganggu semua orang, bahkan hingga ke sekolah. Sekarang setelah diperbaiki, sudah tidak berbau lagi. Sudah bagus sekali. Cucu saya juga sudah tidak sering diare lagi.”

Begitulah yang diungkapkan oleh Ibu Nu’mi, salah satu Warga Kelurahan Sipatokkong, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang - Sulawesi Selatan. Sosok berusia 70 tahun ini tergopoh-gopoh sembari menggandeng cucu perempuannya ketika menyambut kedatangan tim program WASH (Water Sanitation and Hygiene) di rumahnya. Kedatangan tim pada sore itu (12 September 2022) adalah untuk melihat hasil rehabilitasi yang telah dilakukan pada tangki septik di rumah beliau. Tiga pekan sebelumnya, tim program WASH juga meninjau proses pengerjaan tangki septik ini. Kepada tim program WASH didampingi Kepala UPT PALD (Pengelolaan Air Limbah Domestik) Kabupaten Sidrap, Ibu Nu’mi menuturkan masalah yang dihadapi keluarganya sebelum tangki septiknya direhabilitasi.

Ibu Nu’mi merupakan salah satu anggota keluarga yang menjadi penerima manfaat rehabilitasi tangki septik yang didukung oleh program WASH kerja sama UNICEF dan BaKTI. Ia mengakui bahwa tangki septik miliknya telah lama bermasalah. Kondisi baknya telah penuh dan meluap hingga menimbulkan bau yang sangat menyengat. Kondisi ini turut mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah dasar yang terletak bersebelahan dengan rumahnya. Cucunya pun kerap kali mengalami diare yang diduga juga disebabkan karena lingkungan yang tercemar ini hingga mengganggu kualitas air tanah yang dikonsumsi di rumahnya.
Ibu Nu’mi bersama empat orang lainnya di rumah tersebut yaitu anak, menantu serta kedua cucunya telah lama resah. Namun, ketidaktahuan dan ketidakmampuan menyebabkan ia tak dapat berbuat banyak. Adalah Syarifuddin, Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Salo Sipatuo yang merekomendasikan rumah milik Ibu Nu’mi sebagai salah satu penerima manfaat dikarenakan kondisi tangki septiknya yang sudah sangat meresahkan serta letaknya yang bersebelahan dengan sekolah. Keluarga Ibu Nu’mi adalah satu dari lima keluarga yang menjadi penerima manfaat program rehabilitasi tangki septik dengan dukungan program WASH kerja sama UNICEF dan BaKTI di Kabupaten Pinrang. Program rehabilitasi yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2022 ini bertujuan untuk menguatkan upaya sosialisasi tentang tangki septik kedap yang berstandar SNI di masyarakat dalam rangka percepatan menuju sanitasi aman di Provinsi Sulawesi Selatan. Lima unit tangki septik yang dipasangkan di rumah warga dapat menjadi contoh untuk digunakan sebagai media kampanye oleh anggota KSM dan sanitarian kepada masyarakat mengenai bentuk tangki septik yang aman dan berstandar SNI.

Tangki septik merupakan tangki kedap air yang digunakan untuk menampung dan mengolah limbah kotoran manusia skala rumah tangga. Tangki septik ini dibuat dengan tujuan agar kotoran yang dihasilkan dapat terkumpul dan tidak mencemari lingkungan sekitar. Tangki septik terletak di bawah tanah dan biasanya dibuat bersamaan dengan pondasi rumah. Saat ini, dikenal dua jenis tangki septik yang paling umum yaitu tangki septik konvensional dan tangki septik berstandar SNI dengan sistem biofilter. Sebagian besar tangki septik masyarakat kita merupakan tangki septik konvensional. Tangki septik konvensional terbuat dari pasangan bata yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk ruangan yang ada di dalam tanah, terkadang pula dibuat dari beton. Bagian dasar tangki septik tetap dibiarkan berupa tanah dengan tujuan agar jumlah bakteri yang berkembang biak di dalamnya akan semakin banyak. Mungkin rumah anda juga menggunakan tangki septik yang sama semacam ini?

Sayangnya, jenis tangki septik konvensional ini mempunyai risiko yang tinggi mencemari air tanah. Tangki septik konvensional tidak dilengkapi dengan sistem filterisasi yang baik dalam mengolah limbah lumpur tinja. Sehingga bukan tak mungkin sisa-sisa penguraian limbah yang dikerjakan oleh bakteri lama-kelamaan akan meresap ke dalam pori-pori tanah, kemudian memenuhi area di sekelilingnya. Jika terus dibiarkan, area yang tercemar oleh kotoran tersebut akan semakin meluas. Akibatnya akan terjadi pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas air tanah. Potensi pencemaran lingkungan yang terjadi kerap meningkatkan risiko munculnya beragam permasalahan kesehatan, terutama pada manusia. Kandungan bakteri E-Coli yang tinggi pada tangki septik jika terpapar pada sumber air dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak, seperti gangguan pencernaan, diare dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Dalam jangka panjang, karena terus menerus terpapar bakteri E-Coli bahkan bisa berdampak fatal bagi kesehatan.

Kondisi yang tidak jauh berbeda dengan Ibu Nu’mi juga dialami oleh Ibu Idawi, warga Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang. Ia bersama suami dan kedua anaknya harus menahan diri dengan aroma menyengat dari tangki septik yang telah meluap dan menyebar ke mana-mana. Perempuan berusia 64 tahun ini mengaku bahwa sejak tinggal di rumahnya puluhan tahun lalu, tangki septiknya belum pernah disedot sama sekali. Padahal, normalnya tangki septik harus dikuras setiap tiga tahun sekali. Jika tidak pernah, maka bisa jadi limbah kotoran yang ada di dalamnya meresap ke dalam tanah. Kondisi ini tentu akan berdampak pada kesehatan jika terus dibiarkan. Namun Ibu Idawi dan keluarganya hanya bisa bersabar karena ketidakmampuannya untuk merehabilitasi tangki septik di rumahnya.

Atas rekomendasi dari Syarifuddin, Ketua KSM Salo Sipatuo, akhirnya tangki septik yang penuh tersebut disedot dan direhabilitasi. Bahkan karena akses menuju ke lokasi tangki septiknya cukup jauh dari jalan raya, maka dibutuhkan selang tambahan sepanjang 60 meter untuk menjangkau tangki septik tersebut agar dapat disedot terlebih dahulu. Syarifuddin amat berhati-hati dalam memilih dan merekomendasikan keluarga yang menerima bantuan rehabilitasi tangki septik di wilayahnya. Ia sendiri yang mendatangi satu per satu calon penerima bantuan dan melakukan observasi pada toilet dan tangki septik mereka sekaligus ikut mendampingi proses pengerjaannya. “Saya tidak mau asal-asalan merekomendasikan, karena jangan sampai bantuan ini salah sasaran. Makanya saya datang melihat sendiri kondisinya. Saya juga dampingi terus proses pengerjaannya supaya betul-betul sesuai dengan yang kita harapkan.” Ungkap Syarifuddin. Dari observasi yang dilakukannya, terpilihlah lima rumah yang dianggap perlu diprioritaskan dalam program rehabilitasi tangki septik di Kecamatan Watang Sawitto. 

Tangki septik yang dipasangkan pada lima rumah penerima manfaat program ini merupakan tangki septik yang berstandar nasional. Tangki septik berstandar nasional berarti kedap air. Karakter ini sangat penting dalam membangun tangki septik. Karena jika tidak kedap air, media ini berpotensi mencemari tanah dan sumber air yang ada di sekitarnya. Padahal tujuan utama membangun tangki septik adalah mencegah terjadinya hal tersebut. Tangki septik berstandar SNI memiliki sistem kerja biofilter yaitu sistem pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang pada permukaan media. Jenis tangki septik ini juga memiliki lubang kontrol, ventilasi, pipa masuk-keluar serta dapat dikuras isinya, untuk dibuang dengan truk tinja secara reguler. Penyedotan sisa kotoran di dalam tangki harus dilakukan secara teratur. Seluruh penerima bantuan rehabilitasi tangki septik ini pun sudah mengetahui jadwal penyedotan reguler yang harus mereka lakukan dan kepada siapa mereka harus berhubungan jika akan melakukan penyedotan.
 

1


Tangki septik dengan sistem biofilter ini memiliki kualitas effluent sesuai standar baku mutu limbah domestik. Cara kerja tangki septik ini, setelah limbah kotoran manusia (tinja) masuk ke dalam tangki, limbah ini akan hancur dengan media di dalam tangki secara alami. Setelah hancur, fungsi bakteri pengurai akan memisahkan kotoran dengan air secara keseluruhan. Proses ini mengakibatkan air yang tercemar limbah, atau limbah kotoran padat berubah seluruhnya menjadi cairan. Cairan yang telah melalui metode ini memiliki tingkat kejernihan yang baik, dengan tingkat polusi rendah sehingga aman dibuang di saluran air atau got. Karena air yang terbuang bebas bakteri, kuman dan sejenisnya, kualitas air tanah tidak akan terganggu dan aman untuk dikonsumsi.

Rehabilitasi tangki septik oleh program WASH kerja sama UNICEF dan BaKTI bisa berjalan dengan baik berkat dukungan kerja sama dengan KSM dan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pinrang. Hardiman, Kepala UPT PALD Kabupaten Pinrang sendiri berperan sebagai koordinator pelaksana kegiatan yang secara aktif mengarahkan tim KSM dan mendampingi proses rehabilitasi yang dilaksanakan di rumah warga. Telah banyak warga yang merasakan bantuan dari UPT PALD Kabupaten Pinrang berkat komitmen Pak hardiman untuk memberikan bantuan penyedotan limbah tinja secara gratis bagi warga yang membutuhkan dan tidak mampu membayar jasa penyedotan. Bahkan secara pribadi ia pun tak segan-segan membantu menguruskan dokumen kependudukan warga calon penerima bantuan. “Ternyata tujuan yang mau dicapai dalam pekerjaan kita berkaitan dengan banyak faktor, sehingga mau tidak mau kita ikut terlibat membantu permasalahan yang ada agar bisa sampai pada tujuan. Ya kita memang mencari uang, tapi bukan berarti rasa kemanusiaan kita hilang karena itu.” Ungkap Pak Hardiman.

Sejalan dengan itu, komitmen dari Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pinrang, Awaluddin Maramat, dalam mewujudkan sanitasi aman di Kabupaten Pinrang pun menjadi faktor berjalannya program ini dengan baik. “Berbagai  langkah mewujudkan target sanitasi aman di Kabupaten Pinrang yang sudah kita capai sampai sekarang tidak terlepas dari dukungan program WASH. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungannya untuk kabupaten kami sehingga bisa terus berjalan menuju target sanitasi aman.” Ungkap Pak Awaluddin. Pihaknya kini juga tengah menyiapkan implementasi sanitasi aman melalui Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang berbarti seluruh masyarakat tengah diarahkan untuk melakukan penyedotan secara reguler ke depannya. “Kita ingin apa yang kita lakukan bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Karena itu bersama UPT PALD, juga dengan dukungan program WASH, kita terus berusaha mengembangkan berbagai inovasi untuk target percepatan sanitasi aman ini.” Pungkasnya.

Permasalahan sanitasi pada lima rumah di Kabupaten Pinrang memang telah teratasi. Namun perjalanan menuju sanitasi aman secara menyeluruh masih membentang jika kita tidak segera memulainya. Sanitasi aman merupakan sebuah kebutuhan dasar masyarakat yang wajib dipenuhi. Pengelolaan air limbah domestik yang benar merupakan satu dari rangkaian upaya menuju sanitasi aman tersebut. Pengelolaan air limbah domestik merupakan pekerjaan panjang dari hulu sampai ke hilir. Dari sistem pengaturan air kakus di rumah tangga hingga akhirnya sisa limbah siap dan aman untuk dilepaskan ke lingkungan. Dari mana kita harus memulai langkah menuju sanitasi aman ini? Dari hulu, yang berarti di mulai dari dalam rumah.

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.