Menjaring Pemimpin Muda di Masyarakat
Penulis : Sherly Heumasse
  • Foto: Dok. Yayasan BaKTI
    Foto: Dok. Yayasan BaKTI

Program INSPIRASI telah memasuki tahun ketiga pelaksanaan pada 2020. Sejak dibuka Call for Application yang dimulai pada November 2019 hingga 19 Januari 2020 dan disebarluaskan oleh Yayasan BaKTI ke seluruh kawasan timur Indonesia, sebanyak 401 aplikasi online yang diterima oleh UnionAID. Jumlah ini terbilang sangat signifikan untuk organisasi masyarakat sipil yang berada di kawasan timur Indonesia. Kemudian terpilih 221 aplikasi yang memenuhi syarat untuk diseleksi oleh UnionAID dan BaKTI, kemudian menjadi 40 shortlisted kandidat.  Setelah proses penilaian, UnionAID dan BaKTI akhirnya memilih 30 orang sebagai kandidat peserta yang mengikuti proses seleksi tahap akhir oleh tim panel. 

Program INSPIRASI (Indonesia-Selandia Baru untuk Generasi Muda Inspiratif / Indonesia Young Leaders Programme) adalah program belajar 6 bulan di Selandia Baru yang dikelola oleh UnionAID dengan dukungan dana dari New Zealand Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) dan didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Dalam mengelola program ini, UnionAID bekerja sama dengan Yayasan BaKTI sebagai mitra lokal di Indonesia dan Auckland University of Technology (AUT) di Selandia Baru.  Tujuan Program ini untuk membantu para pemimpin muda  dari organisasi masyarakat sipil di Indonesia Timur untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri mereka sehingga mereka dapat menjadi pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan di masyarakat sekitarnya dan wilayah Indonesia Timur secara lebih luas.

Foto: Dok. Yayasan BaKTI
Foto: Dok. Yayasan BaKTI

Proses seleksi di Makassar dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 10-12 Maret 2020 berlokasi di ruang pertemuan Kantor BaKTI Makassar dan diikuti oleh 19 orang berasal dari Provinsi Papua (2 orang), Papua Barat (1 orang), Maluku (2 orang), Maluku Utara (1 orang), Sulawesi Utara (1 orang), Sulawesi Tengah (3 orang), Sulawesi Barat (2 orang), Sulawesi Selatan (5 orang) dan NTT (2 orang). Sementara di Kota Mataram, proses seleksi calon peserta dilaksanakan selama 2 hari tanggal 13-14 Maret 2020 bertempat di Hotel Santika Mataram-NTB dan diikuti oleh 11 orang kandidat berasal dari Lombok dan Sumbawa.

Tim panel interview untuk seleksi Program INSPIRASI 2020 di Kota Makassar dan Mataram terdiri dari Laila Harre (Program Manager) dan Caroline Novak (Program Support Manager)  dari UnionAID, Zusanna Gosal dan Sherly Heumasse dari BaKTI,  serta Andi Arifayani (alumni INSPIRASI tahun 2018 dari Sulawesi Selatan).  Selain itu, 4 orang alumni lainnya aktif terlibat dalam proses group exercise dan presentasi pengalaman alumni selama belajar di Selandia Baru yakni Fauzan Azizie dan Rezky Pratiwi (alumni INSPIRASI tahun 2018), 2 orang alumni INSPIRASI tahun 2019 yakni Zulkhaidir Purwanto dan Nur Syarif Ramadhan.  Sedangkan seleksi di Kota Mataram, tim panelnya sama dengan tim panel di Kota Makassar. Hadir pula alumni INSPIRASI tahun 2019 Muh. Syukron Ansyori dari AMAN Sumbawa yang membagikan pengalamannya selama belajar di Selandia Baru dan membantu proses group exercise. 

Selama pelaksanaan proses seleksi, para kandidat melalui beberapa tahapan. Diawali dengan perkenalan, kandidat diminta untuk memperkenalkan nama, asal daerah, suku dan sudah berapa lama tinggal di daerah/kota tempat tinggal mereka sekarang. Tujuan sesi ini agar proses seleksi lebih relax dan cair antar sesama kandidat dan tim panel. Suasana santai yang diciptakan dari tim panel membuat para peserta merasa lebih relax sebagaimana mereka mengikuti tes yang umumnya menegangkan. Selepas perkenalan dilanjutkan dengan pengenalan singkat tentang program INSPIRASI oleh Laila Harre.  

Sesi kedua adalah animal spirit exercise. Dalam sesi ini, kandidat diminta untuk memilih salah satu gambar hewan yang ditempelkan di dinding ruangan tempat kegiatan berlangsung. Ada gambar kuda, anjing, gajah, lumba-lumba, dan hewan lainnya. Para kandidat diberikan waktu 5 menit untuk memikirkan dan menceritakan mengapa mereka memilih hewan tersebut yang sesuai dengan karakter dan value masing-masing kandidat. Dari game ini kita belajar bahwa setiap orang diciptakan memiliki karakter dan nilai yang berbeda-beda. Suasana ini semakin menambah keakraban di antara para peserta dan tim panel. 

Sesi selanjutnya yang cukup menarik bagi kandidat adalah presentasi dari alumni INSPIRASI.  para alumni selama beberapa hari secara bergantian berbagi presentasi dan sharing mengenai pengalaman belajar selama mengikuti program di Selandia Baru dan implementasi proyek terapan oleh alumni INSPIRASI pasca kembali ke Indonesia. 

Salah seorang alumni 2019, Nur Syarif Ramadhan seorang penyandang difabel low vision dari Lembaga Perdik Makassar dalam presentasinya bercerita hal spesifik yang dipelajarinya selama di Selandia Baru adalah pendidikan inklusif khususnya bagaimana Pemerintah Selandia Baru mengakomodasi warga difabel dalam mengakses pendidikan. Selain itu, Syarif berkesempatan mengunjungi salah satu institusi pendidikan inklusif bernama BLENNZ (Blind and Lowvision Education Network New Zealand). BLENNZ adalah tempat rehabilitasi sosial bagi seorang blind atau low-vision yang baru menjadi difabel ketika dewasa. Intinya, mereka dipersiapkan agar bisa mandiri ditengah masyarakat. DI BLENNZ sejumlah keterampilan diajarkan kepada kaum difabel diantaranya berkebun, memasak, merawat rumah, musik dan teknologi.  BLENNZ juga mengkoordinir dan menyediakan resources teacher dan teacher aid di seluruh Selandia Baru.  Tugas mereka untuk membantu guru utama memfasilitasi siswa difabel agar dapat memahami materi pembelajaran. 

Cerita lain datang dari Rezky Pratiwi dari Yayasan LBH Makassar mengenai proyek-proyek terapan yang dikerjakan para alumni 2018 pasca kembali ke Indonesia. Salah satunya dikerjakan perempuan yang biasa disapa Tiwi dengan judul proyek Sustainable Youth Collaboration on Promoting Access to Justice for Women in The Criminal Justice System. Lewat proyek terapan ini, Tiwi mengkampanyekan Promosi Lingkungan Aman dari Kekerasan Seksual di Universitas dengan lokus proyek di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Usai sesi presentasi dari alumni, para kandidat diberikan tantangan berupa group exercise dengan menggunakan metode co-design-prototyping dalam pemecahan masalah. Mereka dibagi ke dalam kelompok kecil terdiri dari 2 atau 3 orang.  Tugas yang harus mereka kerjakan dan didiskusikan dalam grup adalah membuat solusi prototype dalam waktu 20 menit dengan menggunakan peralatan sederhana yang disiapkan panitia seperti kertas metaplan, post it, gunting, lem, gelas plastik dan lainnya. Tema yang diberikan untuk kerja kelompok adalah “Reduce the number of youth dropouts after junior high school’’.  Meskipun waktu yang diberikan cukup singkat, masing-masing kelompok berhasil membuat solusi prototype dan mempresentasikan di hadapan tim panel. Melalui sesi ini peserta dinilai bagaimana mereka belajar untuk bekerjasama dan berkolaborasi serta mempresentasikan hasilnya dengan cara kreatif.  

Sesi berikut adalah presentasi singkat kandidat mengenai salah satu tujuan SDGs yang dilaksanakan di tempat kerja masing-masing. Hanya 1 menit diberikan untuk mempresentasikan SDGs yang dipilih. Tujuan dari sesi ini agar tim panel dapat mengetahui apa yang mereka kerjakan di organisasi/lembaga masing-masing dan kemampuan komunikasi verbal dalam Bahasa Inggris.

Tes Bahasa Inggris dan wawancara individu secara paralel merupakan sesi terakhir yang dilalui kandidat. Sebagian kandidat mengikuti wawancara oleh tim panel dan lainnya menjalani tes Bahasa Inggris tertulis di ruangan yang berbeda.  

Salah satu kandidat dari Maluku, Hana Tirza Theorupun yang ikut dalam proses seleksi di Makassar bercerita bahwa biasanya dalam setiap seleksi program prosesnya akan sangat menegangkan, namun di seleksi INSPIRASI, justru sebaliknya. Suasananya cair dan tidak disangka ternyata  menjadi salah satu proses seleksi yang menyenangkan. 

“Saya bertemu orang-orang baru, para alumni, dan terlebih lagi peserta interview yang awalnya saya anggap sebagai saingan, namun saat hari berakhir, kami menjadi teman baru yang saling mendukung satu sama lain”. ungkap Tirza. 

Begitu pula dengan kandidat dari NTB, Yogi Birrul Walid Sugandi. Yogi mengungkapkan bahwa dia mendapati suasana proses seleksi yang tidak pernah dia temukan sebelumnya. “Lumrahnya seleksi itu menegangkan, bikin deg-degan. Tapi proses seleksi Program INSPIRASI ini justru sangat menyenangkan dan inspirasional".  kata Yogi. Sungguh sebuah pengalaman mengikuti proses seleksi yang berbeda bagi seluruh kandidat. Pada akhirnya hanya terpilih 10 orang yang menjadi peserta program INSPIRASI 2020. 
 

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.