Lebih Kenal Jentiknya Lebih Cepat Cegah Malarianya
Penulis : Inriyani Takesan

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Penularannya adalah melalui gigitan nyamuk Anopheles. Tentu saja penyakit ini menjadi sesuatu hal yang cukup horor terutama bagi para pelaku perjalanan ke wilayah yang dinyatakan masih endemis malaria. Pada tahun 2021, ditemukan 9.419 kasus malaria di Nusa Tenggara Timur dengan 95% kasus berasal dari Pulau Sumba. Sementara sejak Januari hingga bulan Maret 2022 ini sudah 3 ribuan kasus malaria yang terlapor dalam Sistem Informasi Surveilans Malaria (SISMAL).   

Entomologi merupakan cabang ilmu zoologi yang mempelajari tentang serangga serta hubungannya dengan manusia, lingkungan maupun makhluk hidup lainnya. Pada pelatihan ini peserta mempelajari tentang nyamuk Anopheles. 

Nyamuk ini melepaskan telurnya di genangan air, kemudian membentuk larva atau jentik, pupa dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa. Siklus hidup telur sampai menjadi pupa terjadi di dalam air dan setelah menjadi nyamuk dewasa, hidupnya di daratan.  

Seseorang dapat terkena malaria apabila digigit oleh nyamuk Anopheles yang sudah pernah menggigit (menghisap darah) penderita malaria sebelumnya. Parasit yang dibawa nyamuk dari penderita malaria kemudian masuk ke dalam tubuh orang yang baru digigit tadi dan ikut terbawa aliran darah sampai ke hati dan bertambah banyak, kemudian menyebar sampai ke sel darah merah. Apabila ada nyamuk Anopheles lain yang datang menggigit saat itu maka kemungkinan penularan malaria akan terus berlanjut. Untuk itulah diperlukan pengobatan yang sesuai standar program sesuai jenis parasitnya agar penderita malaria dapat sembuh dan tidak lagi terjadi penularan atau kemungkinan kambuh penyakit malaria.      
Untuk memutus rantai penularan, selain dengan pengobatan yang tuntas pada penderita malaria, tentu saja perlu ada tindakan pencegahan dan pengendalian nyamuk pembawa parasit malaria itu dalam lingkungan masyarakat yang digerakan oleh petugas puskesmas.  

Tepatnya bulan September tahun 2021 yang lalu Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Loka Litbangkes Waikabubak menyelenggarakan Pelatihan Entomologi (Angkatan I) di Kabupaten Sumba Barat. Peserta pelatihan ini adalah para sanitarian dan pengelola malaria tingkat puskesmas dari Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, didampingi oleh Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Sumba Barat, pengelola malaria Kabupaten Sumba Barat (Pak Eleazar) dan pengelola malaria Kabupaten Sumba Barat Daya (Pak Yustus). 
 

Pak Hanani (Loka Litbangkes Waikabubak) sedang menyampaikan materi pelatihan


Selama satu minggu peserta dibimbing oleh para fasilitator dari Loka Litbangkes Waikabubak, ada sharing pengetahuan tentang identifikasi Anopheles, pengendalian vektor hingga perkenalan dengan aplikasi Epi Collect untuk membantu pemetaan wilayah yang masih ditemukan jentik Anopheles dan untuk menyimpan data-data penting saat turun ke lapangan contohnya suhu, pH, salinitas, tanaman sekitar, kecepatan air dan titik koordinat. Tidak kalah menarik Bapak Paulus dan Bapak Yuliandri dari P2PTVZ (Program Pencegahan Penyakit Tular Vektor Zoonotik, Kemenkes) juga menyampaikan materi terkait kebijakan malaria dan surveilans vektor malaria.

Surveilans adalah upaya yang dilakukan secara sistematis secara terus menerus mulai dari pengumpulan data, analisis data, melihat kecenderungan penyakit, memprediksi kemunculan KLB (kejadian luar biasa), melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penularan suatu penyakit. Data-data ini yang kemudian dipakai dalam perencanaan hingga evaluasi program.   
Vektor merupakan binatang pembawa penyakit yang dapat disebabkan oleh parasit atau dapat dikatakan binatang yang menularkan penyakit karena ada parasit penyebab penyakit yang ada pada binatang tersebut. Nyamuk Anopheles merupakan vektor malaria yang kemudian dalam surveilans vektor malaria, terus menerus dipantau hingga dapat dipahami dinamika penularan dan pengendalian malaria di suatu wilayah tertentu.  

​​​​​​​Pembukaan Pelatihan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat
Pak Hanani (Loka Litbangkes Waikabubak) sedang menyampaikan materi pelatihan

Setelah penyampaian materi, peserta dibimbing untuk mampu mengoperasikan mikroskop. Setiap peserta diberikan kesempatan yang sama untuk menggunakan mikroskop, mempelajari jentik nyamuk dan nyamuk dewasa yang sudah disediakan. Membedakan berbagai spesies nyamuk Anopheles termasuk membedakan nyamuk jantan dan betina.    

1
Peserta sedang mempelajari anatomi nyamuk anopheles

Selanjutnya, peserta pelatihan yang sudah diperkenalkan dengan jentik dan nyamuk dewasa dibimbing untuk praktek lapangan, mencari jentik di sungai dan nyamuk dewasa di perumahan warga. Peserta bersama fasilitator dan panitia berangkat ke lokasi praktek yaitu di wilayah kerja Puskesmas Lahihuruk, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat. Lokasi yang dipilih adalah sungai dan perumahan warga di dekat sungai, ada sawah dan tidak jauh dari laut. 
Tiba di lokasi, peserta dibekali dengan peralatan untuk menciduk jentik, kemudian ada pembentukan kelompok untuk menangkap nyamuk dewasa pada malam hari dengan metode umpan orang luar dan orang dalam serta penangkapan nyamuk di sekitar kandang kerbau. Kelompok ‘umpan orang luar’ mendapat tugas untuk menangkap nyamuk di luar rumah, misalnya dengan duduk di teras rumah. Sedangkan kelompok ‘umpan orang dalam’ ditugaskan untuk menangkap nyamuk di dalam rumah. Hasil tangkapan terbanyak adalah dari sekitar kandang.

Jentik dan nyamuk yang ditangkap dan disimpan pada wadah yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian dibawa kembali ke tempat pelatihan untuk dipelajari lebih lanjut hingga dibedah dengan bantuan mikroskop. Beberapa jentik nyamuk pun dipelihara hingga menjadi dewasa untuk kemudian dipelajari.    

1
Pencidukan jentik nyamuk


Peserta terlihat sangat senang bisa mendapatkan ilmu tentang entomologi sekaligus praktek untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari secara langsung di lingkungan masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi motivasi agar para pejuang eliminasi malaria di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya ini menerapkan ilmu entomologi sampai ke wilayah kerja puskesmas masing-masing. 

​​​​​​​Peserta mendapatkan arahan sebelum menjadi umpan orang luar dan orang dalam
Peserta mendapatkan arahan sebelum menjadi umpan orang luar dan orang dalam

Mencari dan menemukan jentik serta nyamuk Anopheles dewasa atau lebih dikenal dengan Survei Reseptifitas merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan di desa maupun kelurahan yang memiliki sumber atau genangan air, tempat perindukan nyamuk. 

Suatu wilayah dinyatakan reseptif ketika ditemukan ada jentik maupun nyamuk Anopheles dewasa. Setelah mengetahui lokasi yang reseptif, intervensi terhadap lingkungan di lokasi tersebut perlu segera dilakukan yaitu dengan melepas ikan pemakan jentik (ikan kepala timah) atau modifikasi lingkungan seperti penimbunan genangan air, membersihkan tanaman air yang mengapung, membuat saluran yang menghubungkan air payau dan air laut atau menaburkan larvasida. Selanjutnya, pencarian kasus positif malaria juga perlu untuk digencarkan misalnya melalui survei darah massal atau kunjungan rumah oleh JMD (Juru Malaria Desa) di wilayah yang reseptif tersebut. 

Diharapkan, dengan pengenalan yang semakin tajam tentang nyamuk Anopheles mulai dari siklus hidup serta cara menciduk dan menangkapnya maka perjuangan untuk “Sumba Bebas Malaria” menjadi lebih mantap dan tepat sasaran.  

Penulis adalah ME Junior pada GF ATM-Komponen Malaria Provinsi NTT 
 

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.