Cakupan pelayanan kesehatan lanjut usia di Kabupaten Takalar tahun 2016 masih rendah yakni 39,8 persen. Di wilayah kerja Puskesmas Ko’mara pun dari target sasaran sebesar 70 persen atau 596 lansia cakupannya hanya 9 persen yaitu 53 orang. Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Ko’mara disebabkan oleh sulitnya akses lansia menuju pelayanan kesehatan, yang dipengaruhi oleh faktor jarak dan sulitnya medan yang harus ditempuh, tidak ada biaya untuk berobat ataupun untuk transportasi, tidak ada yang menemani berobat, keterbatasan fisik maupun kurangnya pemahaman lansia dan keluarga tentang kondisi kesehatannya sehingga merasa tidak perlu berobat. Oleh sebab itu pada tahun 2017, Puskesmas Ko’mara bekerja sama dengan petugas kesehatan lansia berinisiatif untuk menjangkau sebanyak mungkin sasaran lansia resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas melalui inovasi Kurma Lastri (Kunjungan Rumah untuk Lansia Resiko Tinggi) dengan kegiatan Kurma Palem (Kunjungan Rumah Pelayanan Kesehatan Menyeluruh), Kurma Lulu (Kunjungan Rumah Lansia Bugar Lawan Lupa), dan Kurma Muda (Kunjungan Rumah Mampu Bardaya). Lintas sektor dan masyarakat turut dilibatkan dalam pelaksanaannya. Inovasi ini didukung oleh SK Kepala Puskesmas Ko’mara Nomor: 497/PKM-KM/SK/TU/VI/2017
Program ini bertujuan agar lansia khususnya yang memiliki masalah kesehatan, memperoleh haknya untuk hidup sehat dan sejahtera tanpa diskriminasi. Mereka dapat menikmati layanan kesehatan yang berkualitas tanpa dibatasi oleh kemiskinan dan faktor penghambat lainnya, sesuai komitmen pembangunan berkelanjutan no one leave behind. Tak kalah pentingnya adalah mengenali lansia sebagai agen aktif dalam pembangunan, mendukung dan menstimulasi mereka untuk berdaya guna bagi diri, keluarga dan masyarakat.
Inovasi ini merupakan salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan kelompok lansia khususnya lansia resiko tinggi dengan penyakit yang umumnya multi diagnosis, degeneratif dan kronis, seperti hipertensi dan diabetes, namun sulit mengakses pelayanan kesehatan.
Jika sebelumnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mereka harus ke pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas Pembantu maupun Puskesmas, dengan Kurma Lastri, lansia resiko tinggi memperoleh layanan kesehatan terpadu dan berkualitas di rumah mereka. Mereka tidak lagi perlu memikirkan biaya untuk berobat atau transportasi, tidak lagi menahan sakit dan menyimpan keluhannya sembari menunggu kapan dan siapa anggota keluarganya yang bersedia meluangkan waktu menemani mereka berobat.
Sebab setelah mendapatkan laporan dari keluarga/masyarakat, lintas program, lintas sektor, tim Kurma Lastri yang terdiri dari dokter dan lintas program Puskesmas mengunjungi rumah pasien lansia dan memberikan pelayanan secara terpadu berdasarkan resiko kesehatannya dan menstimulasi mereka untuk tetap berdaya guna di masa tuanya melalui edukasi perilaku hidup sehat, mengembangkan hobi sesuai kemampuan, dan meningkatkan hubungan sosial di dalam masyarakat.
Cakupan pelayanan kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Ko’mara meningkat menjadi 12 persen pada tahun 2017 dan menjadi 42 persen pada tahun 2018. Di Dusun Panaikang Lompo, sebagai lokasi awal pelaksanaan Kurma Lastri, pada tahun 2016 cakupan pelayanan kesehatan lansia hanya 33 persen meningkat menjadi 66,67 persen pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 100 persen pada tahun 2018. Lansia resiko tinggi di Dusun Panaikang Lompo dengan hipertensi yang terkontrol sebesar 77 persen, dan diabetes yang terkontrol 50 persen.
Kurma Lastri yang awalnya dilaksanakan di Dusun Panaikang Lompo, telah direplikasi ketujuh dusun lainya dalam wilayah kerja Puskesmas Ko’mara yakni Balangasana, Borongkaramasa, Pangkaje’ne, Sauleya, Bulubumbung I, dan Pa’lilanga. Kurma Lastri juga telah diadaptasi oleh Puskesmas Towata, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar melalui transfer knowledge dalam bentuk best practice implementasi kurma Lastri dalam menjangkau sasaran lansia resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas.
Dengan Kurma Lastri terbukti dapat meningkatkan hubungan sosial yang harmonis antara lansia dengan keluarga, kelompok sebaya, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan Kurma Lastri yang dikemas dalam suasana santun, kekeluargaan dan menyenangkan. Misalnya saat konseling, senam kebugaran, senam otak maupun edukasi. Kegiatan ini pun meningkatkan kepedulian keluarga dan masyarakat terhadap lansia. Dari aspek ekonomi, layanan kesehatan terpadu dan berkualitas yang mudah diakses oleh lansia resiko tinggi. Dengan tubuh dan jiwa yang sehat lansia dapat hidup secara aktif, mandiri dan produktif. Secara spesifik, Kurma Muda (Kunjungan Rumah : Mampu Berdaya) memberikan dukungan melakukan kegiatan yang sifatnya income generating. Sedangkan keberlanjutan Kurma Lastri dari aspek lingkungan yakni edukasi kesehatan pada lansia, keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berkontribusi positif bagi lingkungan. Misalnya tidak BAB di jamban liar, sungai, semak-semak namun di WC yang dilengkapi tangki septik agar tidak mencemari lingkungan. Saat ini pun kelompok lansia bersama kader dan ibu-ibu PKK di Dusun Panaikang Lompo dan Bulubumbung I tengah berupaya mengelola sampah plastik menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali serta bernilai ekonomis seperti dompet, tempat tisu dan tempat sampah.
Kurma Lastri memiliki potensi untuk direplikasi sebab prosesnya mudah dan biayanya murah namun memberikan hasil yang signifikan. Kegiatan yang awalnya hanya dilaksanakan di Dusun Panaikang Lompo telah direplikasi keenam dusun lainnya dalam wilayah kerja Puskesmas Ko’mara dan telah diadaptasi oleh Puskesmas Towata Kabupaten Takalar.
Melalui Kurma Lastri, para lansia menikmati masa tuanya dengan pelayanan kesehatan dan langsung diantarkan kerumah. Para lansia bukan lagi sebagai beban keluarga namun menjadi lansia SMART (sehat, aktif, mandiri dan produktif) yang berpartisipsi aktif dalam masyarakat.