KLIK Baik, Menaklukkan Tantangan Pelayanan Publik dengan Inovasi
Penulis : Sumarni Arianto

Belakangan ini akrab terdengar kata inovasi di kalangan pemerintah khususnya terkait inovasi pelayanan publik. Pemerintah sendiri melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan kebijakan mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, dengan mewajibkan setiap Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah menciptakan minimal satu inovasi utama setiap tahun yang dikenal dengan gerakan One Agency, One Innovation.

Inovasi sendiri dimaknai sebagai terobosan jenis pelayanan berupa gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat langsung atau tidak langsung bagi masyarakat.

Semangat berinovasi ini pula yang diyakini oleh pemerintah kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan. Inovasi di Bantaeng didefinisikan dengan tagline innovation for happiness atau inovasi untuk kebahagiaan. “Inovasi adalah cara baik untuk membuat orang bahagia dan yang melakukan juga bahagia. Jalan kebaikan untuk membuat orang lain bahagia dan kita bahagia. Semua kerja-kerja yang dilakukan adalah kerja-kerja untuk kebahagiaan.” Ungkap Rahman Ramlan salah seorang inisiator terbentuknya KLIK Baik.

1


Di kabupaten Bantaeng, kebijakan one agency one innovation dinaikkan targetnya menjadi one agency three innovations. Untuk itu, tentu membutuhkan suatu wadah dalam rangka melahirkan inovasi, mengelola inovasi, mengembangkan inovasi, dan bahkan mereplikasi inovasi sesuai dengan konten lokal yang berlaku di Kabupaten Bantaeng. Tidak heran kalau Bantaeng menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah inovasi yang signifikan di mana salah satunya diukur dengan peningkatan kualitas layanan publik dan banyaknya inovasi yang dikirimkan untuk mengikuti kompetisi baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap geliat inovasi di Bantaeng adalah hadirnya Klinik Inovasi Kesehatan atau disingkat KLIK Baik. Sebuah terobosan baru untuk terus membangun budaya inovasi di kalangan birokrasi khususnya dalam naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Penyelenggaraan pemerintahan yang dianggap kaku, strukturalis membuat para penyelenggaranya terkesan tidak berani mengembangkan kreativitas dalam menjalankan kerja-kerja organisasi dalam meberikan pelayanan ke publik. Kondisi ini membutuhkan sebuah wadah dalam membuka cakrawala berpikir dalam menghadapi era saat ini yang mengedepankan inovasi.  

1

Tentunya ini menjadi modal dasar bagi dinas kesehatan untuk mempertahankan status dinas paling inovatif di Kabupaten Bantaeng. Oleh karena itu, untuk tetap mempertahankan budaya inovasi tersebut, maka dibutuhkan sebuah program pengembangan inovasi yang berkesinambungan, konsisten dan memberi perubahan yang terbaik dengan membentuk sebuah Klinik Inovasi Kesehatan. 

Menurut Rahman Ramlan lahirnya KLIK Baik diawali dengan keinginan mewadahi semangat ASN untuk bisa mengembangkan ide-ide inovasi, karena KLIK Baik dapat memberikan manfaat lebih besar apabila semua pihak bisa terlibat bersama-sama dalam menyelesaikan masalah pelayanan publik Bantaeng. Di dalam Dinas Kesehatan sendiri pelayanan dilaksanakan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Bagaimana agar pelayanan yang baik ini dapat dirasakan lebih luas? Maka, tim Dinas Kesehatan mulai merangkul pihak-pihak luar untuk berkolaborasi agar sama-sama punya kepedulian sehingga dampaknya bisa terasa lebih luas. 

Fungsi KLIK Baik dalam hal ini adalah membantu tim Dinas Kesehatan dalam menyusun strategi pelayanan. Inovasi yang dibuat bisa mengakselerasi pencapaian tujuan, bisa memastikan SPM berjalan dengan baik melalui serangkaian pelatihan, asistensi, monitoring secara berkala, merawat semangat, memastikan tim menjaga keberlanjutan inovasinya.
Pengembangan Inovasi Kesehatan melalui Pembentukan Klinik Inovasi Kesehatan atau disingkat KLIK Baik merupakan terobosan baru untuk terus membangun budaya inovasi di kalangan birokrasi khususnya dalam naungan dinas kesehatan. Melalui inovasi-inovasi yang dilahirkan dan dikembangkan melalui pendampingan di KLIK Baik, inovasi di bidang kesehatan dapat berkontribusi mempercepat perwujudan Visi Kabupaten Bantaeng yakni “Terwujudnya Masyarakat Bantaeng Yang Sejahtera Lahir Batin, Berorientasi Pada Kemajuan, Keadilan, Kelestarian dan Keunggulan Berbasis Agama dan Budaya Lokal".
1

Mengapa KLIK Baik?
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang ada saat ini membutuhkan terobosan-terobosan pelayanan yang dapat mendukung terciptanya kolaborasi para pihak untuk mengatasi permasalahan kesehatan di wilayah setempat. 

KLIK Baik hadir untuk  memfasilitasi pelaku di bidang kesehatan baik itu di lingkup dinas maupun di UPTD seperti puskesmas dalam melahirkan inovasi baik dalam kerangka mendukung kinerja bidang kesehatan maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang prima.

Inisiasi terbentuknya KLIK Baik adalah sebagai ruang dalam menggali ide-ide kreatif inovatif dalam menjawab tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan program strategis yang tertuang di dalam Renstra dan Renja Dinas Kesehatan dan atau RPJMD Kabupaten Bantaeng Tahun 2018-2023. 

Apa itu KLIK Baik?
KLIK Baik adalah akronim dari Klinik Inovasi Kesehatan Bantaeng yang Inspiratif dan Kolaboratif. KLIK Baik adalah program pendampingan yang dibangun untuk menumbuhkembangkan inovasi dari dalam birokrasi pemerintah daerah khususnya di dinas kesehatan melalui proses konsultasi hingga bimbingan teknis, serta monitoring dan evaluasi yang menjadi rangkaian proses untuk memunculkan inovasi pelayanan publik yang inklusif dan berkeadilan, serta efektivitas institusi kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 
Klinik Inovasi Kesehatan berfungsi sebagai ruang belajar yang terdiri atas : 1) ruang inspirasi; 2) ruang konsultasi; dan 3) ruang implementasi. Klinik Inovasi Kesehatan memiliki tenaga ahli yang memberi asistensi kepada para Pimpinan dan Staf pelayanan Kesehatan untuk berkonsultasi mengembangkan idenya menjadi inovasi. 
Dengan adanya Klinik Inovasi Kesehatan diharapkan inovasi yang dilahirkan oleh Tim Dinas Kesehatan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan prima. Hal ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta kualitas pembangunan. 

Apa Tujuan yang ingin dicapai KLIK Baik?
Tujuan dibentuknya KLIK Baik adalah untuk membangkitkan semangat inovasi ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dalam memberikan pelayanan kepada publik. Di saat semangat berinovasi sudah muncul ASN akan dapat mengidentifikasi dan menemukan gagasan inovasinya. KLIK Baik juga bertujuan memfasilitasi ASN Dinas Kesehatan agar dapat menuangkan ide-ide inovasi menjadi rencana aksi yang direalisasikan dalam bentuk layanan kepada masyarakat. 

Selain memfasilitasi dan mendampingi proses identifikasi dan menemukan gagasan inovasi, KLIK Baik juga memfasilitasi proses pertukaran pengetahuan di antara ASN dalam lingkup Dinas Kesehatan. Pertukaran pengetahuan salah satunya dilaksanakan dengan proses dokumentasi dan publikasi Gerakan Inovasi Kesehatan di lingkup pemerintah daerah dalam upaya mendorong daerah untuk terus melakukan inovasi secara berkesinambungan.

1

Bagaimana KLIK Baik diimplementasikan?
KLIK Baik menjadi bagian dari visi Bupati yang menginginkan semua elemen bergerak membangun Bantaeng melalui inovasi karena beliau percaya hanya dengan inovasi lah perubahan bisa dilakukan, bisa mencapai visi misi dengan cepat. 

Program KLIK Baik merupakan sebuah grand design dari mimpi besar Dinas Kesehatan untuk menjadi terdepan dalam pengembangan inovasi di Kabupaten Bantaeng dan memberikan pengaruh hingga tingkat provinsi dan nasional yang akan memberi dampak nyata pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan kebanggaan bagi daerah.
Untuk memastikan proses pengembangan inovasi berjalan optimal maka dibentuk sebuah Klinik Inovasi Kesehatan yang merupakan sebuah wadah berprosesnya pendampingan, asistensi, dan fasilitasi terhadap penumbuhkembangan semangat dan aksi nyata dalam berinovasi. 

Klinik Inovasi Kesehatan sebagai ruang belajar mengembangkan metode Design Thinking dalam pendampingan dan asistensi. Metode Design Thinking merupakan sebuah cara berpikir yang berpusat pada manusia. Metode Design Thinking diciptakan oleh David Kalley (Universitas Stanford, California) dan dikembangkan oleh IDEO Principal (Konsultan Desain),  di mana  alur dan tahapannya meliputi : Empathy – Define – Ideate – Prototype – Test. Dengan pendekatan ini, ide dikuatkan dengan empati yang berbasis pengguna dilanjutkan dengan serangkaian ujicoba dan perbaikan sebelum betul-betul diaplikasikan. Design Thinking dikombinasikan dengan metode Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang dikenal dengan 5D: Drum-Up, Diagnose, Design, Deliver, Display. Metode ini berbicara tentang membangun semangat, mendiagnosa masalah, mendesain rencana aksi, mendeliver dan menampilkan inovasi. 

Kedua pendekatan ini kemudian oleh tim KLIK Baik digabungkan menjadi ide sederhana dengan membuat pendekatan baru yang diberi nama Appreciative Thinking atau pendekatan mengapresiasi. Pendekatan ini memberikan ruang kepada semua ASN apapun jabatannya untuk bisa melakukan perubahan, berinovasi sekecil apapun.
Klinik Inovasi Kesehatan juga menggunakan pendekatan kolaboratif, melibatkan berbagai pihak yang menjadi mitra dalam pengembangan inovasi, seperti akademisi, dunia usaha, media, organisasi masyarakat sipil (LSM dan Komunitas). 

Siapa saja yang Didampingi KLIK Baik? 
Kegiatan penguatan kapasitas, pendampingan dan asistensi pengembangan ide inovasi  menyasar ASN yang tersebar di SKPD Dinas Kesehatan, 13 puskesmas, 2 buah UPTD (Pusat Penanganan Gizi Terpadu & PSC 119) juga termasuk Mitra Bidang Kesehatan di kabupaten Bantaeng.

Layanan yang diberikan KLIK Baik bagi ASN lingkup Dinas Kesehatan dan OPD lain di antaranya adalah layanan sekretariat. Bagian ini memberikan layanan asistensi, konsultasi terkait pengembangan inovasi. Selanjutnya ada layanan pelatihan dan pembinaan. KLIK Baik melaksanakan pelatihan dan pembinaan yang melayani 13 puskesmas dan 2 UPTD (Gizi dan Brigade Siaga Bencana) serta OPD lain yang membutuhkan. Terdapat pula layanan asistensi dan konsultasi. Bagi staf puskesmas yang memiliki ide inovasi tapi sulit mengembangkannya dapat diberikan konsultasi. Jika ada yang membutuhkan asistensi terkait keikutsertaan kompetisi, layanan ini juga dapat memberikan pendampingan baik pengembangan inovasi yang sedang berjalan maupun kelengkapan dalam keikutsertaan dalam kompetisi. 

Layanan yang tidak kalah pentingnya terkait dukungan untuk pertukaran pengetahuan adalah layanan media sosial. KLIK Baik memiliki tim manajemen media sosial yang terdiri dari 3 bagian yakni tim peliputan, tim pengolah hasil liputan menjadi tulisan, foto atau video dan terakhir tim pengelola sosial media baik Instagram, YouTube maupun Facebook. Harapannya melalui layanan ini semua kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disebarluaskan ke masyarakat agar mereka tahu bahwa pemerintah hadir dalam memberikan layanan publik.
Meski berada langsung di bawah Dinas Kesehatan, namun KLIK Baik terbuka untuk semua OPD yang membutuhkan dampingan atau mencari inspirasi inovasi, dapat berdiskusi dengan tim KLIK Baik. Bukan hanya dengan OPD lain di Bantaeng, bahkan dari Kabupaten lain pun sudah ada beberapa yang berkunjung untuk berdiskusi dan belajar diantaranya adalah Kabupaten Takalar, Jeneponto, Sinjai, Enrekang dan beberapa kabupaten lain di Sulawesi Selatan. 
 

1

Dampak dari Kehadiran KLIK Baik?
Tentunya yang paling mudah diukur adalah peningkatan indeks inovasi daerah. Dua tahun terakhir Bantaeng berada di peringkat kabupaten yang kurang inovatif yakni urutan 100an, tahun 2021 inovasi kesehatan berkontribusi dalam perbaikan indeks dan menjadi urutan 48. Di tahun 2022 ini harapannya Bantaeng bisa masuk 10 besar. 
Beberapa tahun terakhir, Inovasi pada bidang kesehatan di Kabupaten Bantaeng terbilang cukup berhasil memberi kebanggaan dan mengharumkan nama daerah di ajang Provinsi hingga tingkat Nasional, contohnya Inovasi Brigade Siaga Bencana, Terminal Darah, dan baru-baru ini Bendera SASKIA yang berhasil menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kemenpan RB tahun 2020.

Bantaeng menjadi salah satu kabupaten yang paling banyak mengikutkan inovasinya dalam ajang-ajang kompetisi pelayanan publik baik provinsi maupun nasional. Ada banyak piagam penghargaan yang memenuhi dinding KLIK Baik yang menjadi inspirasi bagi para ASN untuk juga berinovasi. Dalam perjalanannya di usia lebih dari setahun masih banyak hal yang ingin dilakukan KLIK Baik, namun apa yang sudah dicapai selama 1 tahun ini sudah cukup membanggakan. Pemerintah Bantaeng percaya inovasi bisa mempercepat pencapaian visi misi karena dibutuhkan gerakan, terobosan yang tidak biasa terlebih di masa pandemi ini.

Apa Mimpi yang Ingin Diwujudkan KLIK Baik?
Karena mimpi lah KLIK Baik ada, karena mimpi besar dinas kesehatan untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sehingga KLIK Baik ini ada. Dalam perbincangan dengan Rahman Ramlan ia menitip harap kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan “kita sudah punya contoh satu model pendampingan inovasi kolaboratif di Bantaeng, ini sangat bagus untuk direplikasi di setiap institusi kesehatan provinsi Sulawesi Selatan”. Ia bahkan mengusulkan untuk membuat satu forum inspirasi inovasi kesehatan dimana KLIK Baik dapat menjadi motor penggerak untuk sharing pengetahuan bagaimana meningkatkan capaian layanan kesehatan dengan inovasi kolaboratif.
Di Bantaeng sendiri mulai didorong adanya klinik-klinik inovasi seperti KLIK Baik di masing-masing SKPD yang langsung memberikan layanan dasar seperti di sekretariat daerah, Bappeda sebagai bengkel inovasi daerah dan OPD layanan lainnya. 


Informasi lebih detail mengenai praktik baik ini dapat menghubungi:
Rahman Ramlan 
Email: rahmanramlan74@gmail.com/ institutebonthain@gmail.com
 

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.