Diseminasi Capaian Program BangKIT dalam Achievement Seminar di Seram dan Sumba
Penulis :

Pada Juni 2025, secara resmi Yayasan BaKTI akan mengakhiri pendampingan aktivitas pengembangan penghidupan masyarakat yang inklusif di Pedesaan Kawasan Timur Indonesia dalam Program BangKIT. Selama dua tahun berjalan di 34 desa di Kabupaten Seram Bagian Timur dan 49 desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, ada banyak proses pembelajaran dan capaian dari program ini di wilayah kerjanya yaitu Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku dan Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Capaian-capaian tersebut perlu untuk disampaikan kepada khalayak. Agar hal itu dapat menjadi pengetahuan dan pembelajaran bagi siapa saja yang memerlukan dan tentu saja bagi pemerintah daerah agar dapat terus melanjutkan praktek-praktek baik yang ada dari pelaksanaan program.

Sebagai upaya diseminasi pengetahuan tersebut, diselenggarakan sebuah pertemuan yang diberi nama Achievment Seminar. Kegiatan ini akan diselenggarakan di masing-masing kabupaten dampingan yaitu Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Seram Bagian Timur.

Tema achievement seminar adalah “Perencanaan Penghidupan untuk Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Tema tersebut menggambarkan fokus utama program BangKIT yaitu pentingnya merencanakan penghidupan di desa secara inklusif dan partisipatif untuk pembangunan masyarakat secara menyeluruh berdasarkan potensi sumber daya yang dimiliki.

Achievement Seminar di Kabupaten Sumba Barat Daya berlangsung di Kota Tambolaka pada 27 Mei 2025. Sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Timur, diselenggarakan pada 3 Juni 2025 di Kota Bula. Pada kegiatan ini, kehadiran para pelaku penghidupan dan stakeholder pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, dan pihak ketiga merupakan gambaran fokus program BangKIT lainnya yaitu pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan tujuan yang sudah direncanakan. Kegiatan achievement seminar merupakan acara inti dari aktivitas berbagi pengetahuan dan pembelajaran. Tak sekadar diseminasi, kegiatan ini merupakan proses untuk mengetahui, memahami, merefleksi, dan upaya mendorong keberlanjutan dari keseluruhan proses dari praktik peningkatan penghidupan masyarakat yang inklusif di pedesaan. Dari proses tersebut diharapkan dapat lahir sebuah inisiatif strategis oleh pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam mendorong keberlanjutan dan meningkatkan penghidupan masyarakat pedesaan.

Achievement seminar ini menghadirkan semua stakeholder baik dari masyarakat desa maupun pemerintah (lokal dan daerah) dan pihak ketiga untuk berbagi pengetahuan dan pembelajaran. Hal ini merupakan upaya untuk mendorong adanya keberlanjutan melalui kolaborasi dan akuisisi praktik cerdas selama proses peningkatan penghidupan di masyarakat. Meskipun pendampingan Yayasan BaKTI melalui program BangKIT selesai, namun upaya peningkatan penghidupan yang inklusif tersebut dapat terus dilanjutkan oleh masyarakat dengan dukungan  dan kolaborasi berbagai pihak.

 

Achievement Seminar di Kabupaten Sumba Barat Daya

Kegiatan Achievement Seminar Kabupaten Sumba Barat Daya dihadiri 139 orang yang terdiri dari dari 93 laki-laki dan 46 perempuan. Beberapa perwakilan stakeholder yang hadir antara lain anggota Forum BangKIT, perwakilan OPD teknis, perwakilan pemerintah provinsi, perwakilan legislatif, perwakilan kecamatan, fasilitator kabupaten, perwakilan desa, pelaku penghidupan, NGO lokal, pihak swasta, dan media.

Hal yang menarik dari kegiatan Achievement Seminar ini adalah kesempatan bagi para penerima manfaat dari program untuk menyampaikan pengalaman mereka belajar dan bekerja bersama Program BangKIT di wilayah mereka.

Agenda showcase berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam mengembangkan penghidupan di Kabupaten Sumba Barat Daya diawali dengan pemutaran video tentang BangKIT dan capaiannya untuk memastikan semua peserta memahami tujuan dan strategi yang dikembangkan oleh program. Showcase pertama dilakukan dalam format talkshow dengan tiga pembicara lalu dilanjutkan dengan penyampaian secara individu.

Pembicara-pembicara dalam showcase adalah Maria Bulu, warga Desa Kalaki Kambe yang sehari-hari bekerja sebagai petani, penenun, dan menganyam. Dominikus L. Laka merupakan pelaku usaha budidaya perikanan air tawar (ikan patin) Desa Matakapore. Margaretha D. Ngara berbagi pengalaman dan pembelajaran selama megembangkan usaha peternakan babi, terutama dalam pembuatan pakan. Agustinus Umbu Pati, perwakilan pelaku penghidupan  pertanian organik Desa Mata Wee Lima. Wilhelmina Lende, perwakilan pelaku penghidupan tenun dari Desa Buru Deilo.  Oktavianus Umbu Halaku Tana, Kepala Desa Matakapore. Oktavianus bercerita bahwa sebelum program BangKIT masuk, musyawarah desa dilakukan dengan hanya menampung semua informasi yang masuk dan yang lebih diutamakan adalah Pembangunan fisik dan infrastruktur desa (bangun jalan atau bangun rumah).

 

Achievement Seminar di Kabupaten Seram Bagian Timur

Achievement seminar di Kabupaten Seram Bagian Timur dihadiri 134 orang yang terdiri dari dari 89 laki-laki dan 45 perempuan.  Beberapa perwakilan stakeholder yang hadir antara lain anggota Pokja BangKIT, perwakilan OPD teknis, perwakilan legislatif, perwakilan kecamatan, fasilitator kabupaten, perwakilan desa, pelaku penghidupan, pihak swasta, dan media.

Seperti halnya di Kabupaten Sumba Barat Daya, agenda showcase berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam mengembangkan penghidupan diawali dengan pemutaran video tentang BangKIT dan capaiannya untuk memastikan semua peserta memahami tujuan dan strategi yang dikembangkan oleh program.

Showcase pertama adalah penampilan dari speaker perwakilan kelompok pemuda, yaitu Munawir Buaklofin dari Desa Madak Kecamatan Teluk Waru. Fokus utama showcase pertama adalah berbagi pengalaman dan pembelajaran seorang pemuda terlibat dalam musyawarah perencanaan, serta dampak dan manfaat BangKIT bagi diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Showcase kedua adalah penampilan tiga speaker perwakilan perempuan yaitu Janan Kelibaren, petani dari Desa Perik Basaranggi Kecamatan Pulau Panjang, Nuruja Rumatiga, perajin anyaman benang dan plastik bekas, dan Jamia Kelderak, pengolah hasil perikanan berupa abon dan ikan asin.

Showcase ketiga adalah perwakilan pemerintah desa, yaitu Aswat Adi yang merupakan Kepala Desa Kilotak Kecamatan Pulau Gorom. Fokus utama showcase ketiga adalah bagaimana perencanaan penghidupan dapat mendukung perencanaan di desa, bagaimana model dukungan dan kolaborasi yang dapat diberikan desa, dan apa peran desa dalam mendukung pengembangan penghidupan masyarakat. 

Memberikan ruang bagi masyarakat yang menjalankan dan merasakan sendiri dampak dari pembangunan di wilayahnya adalah upaya untuk membagikan pengetahuan dan pembelajaran secara lebih orisinil. Kita tidak memberikan.

Selain itu, di kedua wilayah juga memberi ruang bagi stakeholder pemerintah kabupaten dan kecamatan untuk menyampaikan pengalaman dan pembelajaran yang mereka peroleh dari program. Di Kabupaten Sumba Barat Daya, ada Drh. Oktavianus Dapadeda, Kepala Bapperida dan Paskalis M.T. Mada, Camat Kodi Balaghar,  didampingi oleh Ricky N. Djodjobo,  Koordinator Program BangKIT dan Natalia Bisik, Distrik Koordinator Program BangKIT Kabupaten Sumba Barat Daya.

Sementara di Kabupaten Seram Bagian Timur, Ekawati Wakanubun, Fasilitator Kabupaten dan Ketua Penyusun RKPD 2025 – 2030,  Rahim Rumuar, Staf Kecamatan Gorom Timur, Ahmad Qodri Amahoru, Sekretaris Daerah Kabupaten SBT, didampingi Ricky N. Djodjobo,  Koordinator Program BangKIT

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas praktek-praktek baik ini melalui perencanaan dan kebijakan daerah. Kami akan menyerap pelajaran dari program ini dan mengintegrasikannya dalam pembangunan dan kebijakan” Ungkap Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Bapak Dominikus Alpawan Rangga Kaka.

Senada dengan Bapak Dominikus, Wakil Bupati Seram Bagian Timur, M. Miftah Thoha Rumarey Wattimena juga memberikan apresiasi kepada kerja-kerja dari Program BangKIT. “Adanya pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas dan adaptif terhadap konteks lokal, pembentukan jejaring antar pelaku pembangunan desa termasuk kemitraan pemerintah, LSM dan juga swasta, untuk itu atas nama pemerintah daerah saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam perjalanan program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur.” Paparnya.

“Semoga capaian yang telah dihasilkan bersama bersama melalui Program BangKIT dapat dikembangkan untuk meningkatkan akses terhadap peluang penghidupan masyarakat di 49 desa Kabupaten Sumba Barat Daya, jejak-jejak yang sudah kita torehkan bersama ini harus kita jaga dan terus kita kembangkan.” kata Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Muhammad Yusran Laitupa.

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.