Badai Siklon NTT, dan Sebuah Upaya Respons Inklusif dari Organisasi Difabel
Penulis :
  • Foto udara kondisi permukiman Desa Nelelamadike pascabencana  tanah longsor di Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
    Foto udara kondisi permukiman Desa Nelelamadike pascabencana tanah longsor di Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Pada Mingggu 4 April 2021, warga Nusa Tenggara Timur berduka akibat dampak yang ditimbulkan dari lewatnya Siklon Tropis Seroja. Hingga Selasa, 6 April, sebanyak 8.424 warga mengungsi, sementara 2.683 lainnya terkena dampak dalam berbagai bentuk. Pihak berwenang telah menanggapi laporan tanah longsor, banjir yang meluas, angin kencang, dan jumlah korban jiwa.

Kota dan 11 kabupaten administratif yang saat ini terkena dampak banjir antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Alor, Sabu Raijua, dan Timor  Tengah Selatan.  Sebagaimana dilansir oleh NC4, sebuah badan pelaporan krisis global independen, di seluruh Nusa Tenggara Timur, setidaknya 84 kematian telah dilaporkan meskipun rincian spesifik belum dirilis.  Angka sebelumnya menunjukkan sebanyak 49 orang tewas di Kabupaten Flores Timur dan  67 orang tewas di Kabupaten Lembata.  Di Kabupaten Alor sebanyak 12 orang tewas akibat banjir. 

Kabupaten Sumba Timur mengalami jumlah pengungsi tertinggi total 7.212 warga.  Sementara daerah yang paling terkena dampak di kabupaten ini termasuk Kecamatan  Kambera, Pandawai, Wulla Waijillu, dan Karera.  Sementara itu di Kabupaten Sumba Barat 284 jiwa terdampak.

Wilayah lainnya yang mengalami dampak cukup besar adalah Kabupaten Lembata dimana terdapat 958 warga yang mengungsi dan di Kabupaten Rote Ndao 672 warga. Sebanyak 256 warga mengungsi di Kabupaten Flores Timur. Jumlah orang hilang dilaporkan 72;  dengan 28 orang dari Kabupaten Alor, 23 orang dari Kabupaten Flores Timur, dan 21 orang dari Lembata.

Kerusakan struktural yang signifikan telah dilaporkan. Setidaknya 1.962 unit rumah terkena dampak dimana 119 di antaranya rusak parah.  Sebanyak 118 unit rumah mengalami kerusakan sedang, sedangkan 34 rusak ringan.  Empat belas fasilitas umum rusak berat, satu rusak ringan, dan 84 unit lainnya juga terkena dampak.

Di Kota Kupang, sepuluh unit fasilitas kesehatan dilaporkan rusak.  Sementara di Kabupaten Flores Timur, 82 rumah rusak berat, 34 rusak ringan.  Sedikitnya 97 unit rumah terkena dampak, sementara delapan unit fasilitas umum rusak berat.  Di Kabupaten Malaka, 1.154 unit rumah terdampak dan 65 fasilitas umum terdampak. Sedangkan untuk Kabupaten Ngada terdapat 4 unit rumah rusak berat, dan 2 unit rumah sakit terkena dampak, dengan satu fasilitas umum terdampak.  

Untuk Rote Ndao, 12 unit rumah mengalami kerusakan parah.  Terakhir, di Kabupaten Alor sedikitnya 21 unit rumah rusak berat, enam fasilitas umum juga rusak berat, dan satu fasilitas umum rusak ringan.  Sebanyak 11 fasilitas umum juga terpengaruh, sementara 106 rumah sakit terkena dampak.   

Di Kabupaten Sumba Barat, 54 unit rumah terdampak.  Sedangkan untuk Kabupaten Sumba Timur, tujuh fasilitas umum terdampak.  Di Kota Waingapu, sekitar 7.200 warga dari tujuh kecamatan dievakuasi ke tujuh titik hasil kerja sama antara gereja setempat dan pemerintah daerah.  

Beberapa media melaporkan bahwa jembatan utama di Kota Waingapu telah rusak akibat air dan tanah longsor.  Begitu pula dengan Bendungan Lambanapu yang jebol yang menyebabkan sejumlah kecamatan tergenang air.  Sejumlah rumah tersapu banjir yang datang menyusul jebolnya bendungan.  Belum ada laporan cedera terkait dengan insiden khusus ini.   Karena ini adalah situasi yang dinamis, pihak berwenang terus memantau perkembangan terkait kerusakan, korban jiwa, dan dampak terkait lainnya.

Seorang perempuan penyandang disabilitas yang  terdampak bencana siklon di NTT.
Seorang perempuan penyandang disabilitas yang terdampak bencana siklon di NTT
Dok. Jaringan Organisasi Difabel NT


Difabel Dalam Bencana NTT
Sejumlah organisasi difabel yang berhasil dihubungi di NTT mengungkap kondisi difabel di sebelas kabupaten dan kota yang terdampak bencana. Berti Soli Dima Malingara dari Garamin NTT menyampaikan, sejumlah rumah difabel anggota Garamin mengalami kerusakan. Mereka yang rumahnya rusak parah dievakuasi terlebih dahulu ke rumah tetangga. Saat ini Berti bersama sejumlah jaringan organisasi difabel sedang mengupayakan respons inklusif untuk menjangkau lebih banyak difabel yang terdampak.

Fina, Ketua perkumpulan Tuna Daksa NTT (PERSANI) menyampaikan bahwa semua teman difabel yang dikenalnya di Kota Kupang berada dalam kondisi selamat walaupun rumah dan fasilitas umum di sana banyak  yang  hancur. Mayoritas pengurus dan anggota PERSANI yang rumahnya rusak parah ditampung di gereja. 

Informasi lain dari jaringan Tim Relawan Kemanusiaan Inklusi  (TRK Inklusi) menyebutkan ada 40 penyandang disabilitas di Desa Kiufatu, Desa Toineke dan Desa Tuafanu Kecamatan Kualin Kabupaten Timur Tengah Selatan  yang  terdampak banjir, tergenang air. Relawan TRK Inklusi menyampaikan jika mereka terkendala Listrik dan jaringan telepon selular untuk melakukan pendataan dan pelaporan menggunakan format online yang telah disiapkan oleh TRK Inklusi.

Di Sumba Timur, Kecamatan Kambera, terdapat 199 orang penyandang disabilitas yang  terdampak. Kondisi terkini mereka belum  dapat dijangkau karena lokasi pengungsian yang terpencar dan tidak berfungsinya jaringan internet dan listrik di Kota Waingapu.

Di Kabupaten Malaka, relawan TRK Inklusi melaporkan di setiap posko terdapat setidaknya 20 orang difabel yang ikut mengungsi. Sayang sekali, di posko-posko tersebut, fasilitas toiletnya sulit diakses oleh teman-teman difabel sehingga mereka merasa kurang nyaman selama berada di pengungsian. Upaya berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten sedang diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Respons Inklusif dari Jaringan Organisasi Difabel
Merespons badai Siklon yang terjadi di NTT, TRK Inklusi, sebuah jaringan yang beranggotakan sejumlah organisasi yang concern pada kelompok difabel telah menyiapkan sejumlah rencana. Tim yang diorganisir oleh Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan ini berkoordinasi dengan beberapa jaringan organisasi difabel di NTT dan membuat sebuah grup WhatsApp khusus merespons  bencana di NTT.

Ishak Salim dari PerDIK mengungkap-kan bahwa dalam merespons rentetan bencana yang terjadi di NTT, TRK Inklusi untuk Nusa Tenggara Timur, mengajak masyarakat publik berdonasi guna meringankan beban korban bencana di Nusa Tenggara Timur, terutama difabel.

“Pada respons awal ini, kami bersama organisasi disabilitas NTT seperti Garamin NTT, FORSADIKA, YAYASAN BAHTERA, dan KIPDA TTS bekerja sama untuk memulai upaya membantu korban,” jelas Ishak.

Ishak berharap agar semua pihak yang punya jaringan luas agar membantu menyebarkan informasi terkait donasi dari TRK Inklusi ini,  dan mengajak teman-teman berkontribusi.

“Ini bukan hanya berdonasi materi tapi kami merencanakan untuk melakukan berbagai respons fisik lainnya yang nanti akan disesuaikan dengan kemampuan,” singkat Ishak.

Ishak juga menceritakan soal pengalaman TRK Inklusi saat merespons gempa bumi di Sulawesi Barat kemarin, TRK Inklusi dan organisasi disabilitas di sana mendapatkan dukungan luas bukan hanya donasi finansial, tapi juga dukungan dari berbagai pihak untuk pengembangan sumber daya, keterampilan mengelola bencana secara inklusif, pendataan dan analisis, kemampuan terapi fisik, dan beragam pengembangan kapasitas untuk internal organisasi. Beberapa organisasi yang turut mendukung adalah Yayasan PerDIK, LBH disabilitas Jatim, SIGAB Indonesia, YEU, ABS, CBM, dan beberapa organisasi disabilitas lainnya di berbagai kabupaten.

Artikel juga dapat dibaca di https://ekspedisidifabel.wordpress.com/2021/04/08/badai-siklon-ntt-dan-sebuah-upaya-respon-inklusif-dari-organisasi-difabel

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.