Kabupaten Luwu Utara terletak di Pulau Sulawesi dengan karakteristik wilayah 3 kecamatan sangat terpencil di daerah pegunungan, 6 dataran pedesaan, 1 wilayah perkotaan dan 2 wilayah pesisir membuat pelayanan Antenatal Care pada ibu hamil sulit dilaksanakan dan tercapai, akibatnya kematian ibu terus meningkat setiap tahunnya dan menempatkan Luwu Utara di posisi ke tiga tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan. Kejadian AKI di Kabupaten Luwu Utara tahun 2014 sebanyak 6 kasus, pada tahun 2015 sebanyak 7 kasus, dan tahun 2016 sebanyak 11 kasus. AKB tahun 2016 sebanyak 69 kasus, dan tahun 2017 sebanyak 73 kasus, sedangkan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) penyebab stunting meningkat di Tahun 2016 sebanyak 238 kasus dan Tahun 2017 sebanyak 275 kasus.
Untuk menjawab tantangan tersebut dan sekaligus mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs) sebuah inovasi bidang kesehatan melalui pendekatan dan pelayanan gender bagi perempuan yaitu Antenatal Care Hipnoterapi yaitu ilmu psikoneurofisiologis yang secara saintifik didasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitude gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar bagi ibu hamil dan ibu bersalin.
Tujuan utama yang harus diselesaikan dari inisiasi program Antenatal Care Hipnoterapi adalah: Menurunkan angka keluhan ibu hamil selama masa kehamilan seperti emesis, sakit kepala, sakit ulu hati, depresi, tidak percaya diri, dan takut menghadapi persalinan, Persalinan aman dan menenangkan, serta mengurangi rasa sakit saat melahirkan, bahkan tanpa rasa sakit. Mengurangi secara substansial kejadian BBLR penyebab anak kerdil (stunting), Memberdayakan seluruh wanita dengan memberikan akses kepada pelayanan kesehatan reproduksi bagi ibu hamil dan ibu bersalin.
Inovasi Antenatal care Hipnoterapi melahirkan kebijakan yang berkelanjutan dan menjadi sebuah sistem pelayanan kesehatan, hal ini diperkuat dengan diterbitkannya regulasi Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2017 tentang Antenatal Care Hipnoterapi.
Inovasi Antenatal Care Hipnoterapi bagi ibu hamil dan ibu bersalin melalui metode endhorpin tapping dan endhorpin tauching serta hipnosis relaksasi dalam rangka menjaga kesehatan ibu hamil dan menyelamatkan ibu bersalin dari kematian ibu dan bayi.
Melalui inovasi ini, ibu hamil dapat melakukan pengobatan sendiri setelah diajarkan metode hipnosis oleh tenaga kesehatan terlatih, sehingga keluhan atas kehamilan dapat teratasi. Dalam pelaksanaan Antenatal Care Hipnoterapi dalam kelas ibu hamil yang selama ini tidak mendapat dukungan penuh dari suami justru memperlihatkan dukungan / respon dengan hadir dalam kelas ibu hamil tersebut yang menyebabkan penyembuhan keluhan ibu hamil lebih cepat tercapai.
Sebelum inovasi ini dilaksanakan, pengobatan keluhan ibu hamil dilakukan dengan memberikan obat sesuai keluhannya, padahal zat kimia yang terkandung dalam obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat memunculkan efek samping yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan janin. Tetapi pengobatan dengan metode Antenatal Care Hipnoterapi tanpa menggunakan obat dan tanpa efek samping karena hanya mengalirkan energi positif kepada ibu hamil dan ibu bersalin.
Pelaksanaan Antenatal Care Hipnoterapi dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi ibu hamil dan ibu bersalin, melalui metode pelepasan energi negatif dan mengalirkan sugesti positif kepada pasien, sehingga ibu hamil merasa nyaman dan siap dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Inovasi ini, merupakan perikatan antara petugas kesehatan dengan pasien yang secara ikhlas dan mengharapkan kesembuhan dari Tuhan yang maha pengasih dan penyayang, pelaksanaannya akan berhasil jika petugas ikhlas melayani pasien dan pasien memberikan kepercayaan kepada petugas.
Dengan metode inovasi ini maka dapat mengurangi beban pemerintah dalam pengadaan obat dan biaya rawat jalan dan rawat inap bagi ibu hamil yang memerlukan perawatan, serta pelaksanaannya gratis bagi seluruh ibu hamil.
Hasil pelaksanaan berdampak pada kesembuhan atas keluhan ibu hamil tahun 2017 sebanyak 1.136 dari 1.137 orang, dan sebanyak 2.302 ibu hamil tahun 2018, menurunkan Angka Kematian Ibu sampai dengan 0 (nol) kematian di 77 desa dan 14 puskesmas, melebihi target SDGs sampai tahun 2030 sampai di bawah target SDGs di bawah 70 per 100.000 KH atau 0,0007, begitupun dengan AKB tahun 2018 mampu diturunkan sampai hingga 9 kematian bayi neonatal dari 2.302 Kelahiran Hidup atau sebesar 3,91%0, jauh di bawah target SDGs sampai tahun 2030 hingga 12 per 1.000 KH atau 12%0. Dampak ikutan dari inovasi ini adalah terjadinya penurunan Angka BBLR penyebab anak kerdil (stunting) dari 275 kasus pada tahun 2017 menurun hingga tersisa 50 kasus pada Tahun 2018. Sisi baiknya inovasi ini adalah Kehadiran jumlah ibu hamil dalam kelas ibu meningkat drastis yang sebelum inovasi hanya berkisar 50%, kemudian meningkat menjadi 90% bahkan sampai 100%, akibat dari peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang ramah dan dengan hati tanpa menggunakan obat dan tanpa efek samping. Hal ini dapat mengurangi beban pemerintah dalam penggunaan obat dalam mengatasi keluhan sakit ibu hamil, serta menurunkan risiko kejadian penyakit bawaan bagi janin yang dapat menyebabkan BBLR salah satu penyebab stunting.
Hal yang unik lainnya karena pasien yang gagal pada hipnoterapi pertama akan sembuh pada hipnoterapi selanjutnya dan penanganan kepada pasien akan berhasil jika petugas yang melayani memiliki empati yaitu sifat yang ikhlas dalam melayani, sehingga terbentuk ikatan batin secara emosional antara pasien dan pelayan kesehatan.
Inovasi Antenatal Care Hipnoterapi ini pada awal pelaksanaan tahun 2017 diuji coba di 2 Puskesmas dengan 30 desa sampai dengan bulan Juli 2017 melayani 373 ibu hamil dan sembuh dari masalah kehamilan yang dideritanya. Selanjutnya pada tahun yang sama direplikasi ke 5 puskesmas dan 68 desa, dengan capaian mampu menyembuhkan ibu hamil sebanyak 1.136 pasien dari 1.137 pasien.
Kemudian pada tahun 2018 direplikasi ke 14 Puskesmas dan 77 desa dan melayani ibu hamil sebanyak 2.302 ibu hamil dan 1.250 ibu bersalin, semua ibu hamil dan ibu bersalin yang ditangani melalui metode hipnoterapi ini dapat disembuhkan dan mendapat ketenangan pada saat melahirkan.
Dalam perkembangannya, metode Hipnoterapi ini dikembangkan bukan hanya kepada ibu hamil dan ibu bersalin tetapi juga ke pengobatan penyakit degeneratif seperti pasien sakit kepala, stres, hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya, bahkan digunakan pada pasien yang keracunan dan dapat disembuhkan.
Inovasi ini juga telah diadopsi oleh beberapa kabupaten seperti kabupaten Sinjai, Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan, dan saat ini, masih beberapa kabupaten lainnya yang akan mengadopsi metode ini.
Inovasi ini melalui proses seleksi, coaching yang dilakukan tim independen dari GIZ, BaKTI, Kompak, PKP2A LAN, STIA LAN yang dalam prosesnya bekerja sama dengan Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Ortala) Setda Provinsi Sulawesi Selatan. Biro Ortala bertindak sebagai leading sektor pelayanan publik yang bertanggungjawab untuk mempersiapkan inovasi pelayanan untuk diikutsertakan pada kompetisi tingkat nasional melalui SINOVIK (Sistem Inovasi Pelayanan Publik).
Tujuan dari kolaborasi pemerintah dan mitra pembangunan dalam kegiatan seleksi dan coaching ini salah satunya adalah untuk menguatkan pencapaian good governance.
Program Antenatal Care Hipnoterapi juga berhasil berhasil lolos ke kompetisi UNPSA 2018 (United Nations of Public Service Awards). Kompetisi UNPSA merupakan kompetisi inovasi pelayanan publik yang dilaksanakan oleh PBB.