Ada Mal Ladang Jagung di Adonara
Penulis : Sumarni Arianto
  • Foto: Kamilus Tupen Jumat
    Foto: Kamilus Tupen Jumat

Apa yang Anda bayangkan jika mendengar kata mal atau swalayan? Mungkin yang terbayang adalah gedung besar, ruangan luas, dengan banyak barang tersusun dalam jajaran rak dan etalase. Namun di Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur tepatnya di Desa Tuwagoetobi, Kecamatan Witihama, mal atau toko swalayan berbentuk hamparan ladang hijau perkebunan jagung. 

Mal Ladang Jagung adalah salah satu inovasi yang diinisiasi Bapak Kamilus Tupen Jumat bersama anggota Koperasi Tani Lewowerang (KTL). KTL adalah koperasi yang dibentuk awal tahun 2010 berdasarkan hubungan kemanusiaan, berlandaskan semangat saling membantu dan menjaga budaya gemohing (gotong royong). 

Seperti kelompok tani lainnya di Indonesia, Kelompok Tani Lewowerang punya struktur organisasi dan tugas masing-masing anggota. Hanya saja, kelompok ini membentuk koperasi yang tidak biasa. Koperasi mereka tidak mengandalkan jaminan uang, melainkan jasa tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ini yang digunakan secara bergantian antar anggota untuk mengelola lahan pertanian salah satunya adalah ladang jagung.

Sudah tiga musim Mal Ladang Jagung Bayolewun digelar. Setiap kali event musiman ini diadakan, Mal ramai dikunjungi masyarakat Desa Tuwagoetobi, masyarakat desa sekitar bahkan dari desa di luar Adonara. Seperti apa mal ladang jagung ini dan mengapa disebut Mal atau swalayan? 

Pada tahun 2017, beberapa anak muda yang tergabung dalam organisasi bernama Orang Muda Katolik dari Desa Sandosi datang ke ladang jagung Bayolewun untuk membeli jagung muda. Waktu itu, Bapak Kamilus Tupen Jumat mempersilakan mereka untuk petik sendiri. “Saya temukan ada momen luar biasa, ketika mereka memetik tongkol demi tongkol jagung, mendengarkan bunyi patahan tongkol dengan wajah riang dan senang” Ungkap Pak Kamilus. Dari momen itu ia melihat bahwa ada peluang bisnis untuk menjadikan kebun sebagai tempat rekreasi orang muda sekaligus mengajak mereka untuk merawat bumi.

Foto: Kamilus Tupen Jumat
Foto: Kamilus Tupen Jumat

Tahun ini mal kembali digelar. Tanggal 8 Maret 2020 mal musim ini dibuka secara resmi oleh Wakil Camat Witihama. Persiapan sudah jauh hari dilakukan oleh Kelompok Tani Lewowerang. Mulai dari menyiapkan tenda, meja kasir, meja display hasil kebun, keranjang anyaman dan perlengkapan lainnya.  Sejak pagi mal sudah ramai dikunjungi warga desa. 

Harga sudah ditentukan atas kesepakatan semua petani peserta mal. Harga per tongkol jagung muda manis   adalah 2 ribu rupiah sedang jagung muda pakan dihargai seribu rupiah. Tidak ada tawar  menawar. Setiap petani menjualnya sendiri melalui satu pintu. Sebelum masuk ke kebun, pengunjung diberi keranjang anyaman lontar sebagai wadah menampung tongkol-tongkol jagung yang dipetik. Pengunjung bebas memilih jumlah dan ukuran yang diinginkan. Setelah selesai, selayaknya swalayan mereka membawa keranjang hasil petikan ke meja kasir di pintu masuk untuk dihitung serta  diberi total harga. Setelah dibayar, belanjaan berupa jagung dimasukkan ke dalam wadah atau tas belanja dan selanjutnya bisa dibawa pengunjung pulang. Selain penjualan di kebun, mal juga melayani pembelian online dengan menggunakan ojek lokal sebagai tenaga kurir.

Tujuan digagasnya mal jagung ini adalah untuk lebih meningkatkan pendapatan petani dari hasil penjualan. Dengan menjual hasil pertanian langsung dari kebun tanpa melalui perantara, keuntungan akan lebih banyak diperoleh petani. Ada mata rantai distribusi yang diputus, ada biaya angkut yang dihilangkan sehingga baik petani maupun pembeli diuntungkan dengan sistem ini. Selain tujuan ekonomi, tujuan lainnya juga adalah agar lebih banyak anak muda yang tertarik untuk menjadi petani. Jika dulu anak muda jauh dari tanah dan ladang, dengan sistem yang diperkenalkan KTL mereka mulai tertarik terlibat. Pada musim tanam tahun lalu hanya 9 orang petani muda yang bergabung, namun tahun ini sudah ada 27 orang yang ikut terlibat.

Dimulai dengan membentuk Kelompok Ide, anggota kelompok diarahkan dalam diskusi- diskusi tentang teknik dan cara berladang, gagasan pencerahan dipaparkan bagi anggota kelompok. Petani dimotivasi untuk melakukan tindakan di ladang masing-masing. Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan, monitoring lintas ladang dilaksanakan sambil  tetap mendorong  ide perubahan tentang cara merawat tanaman sampai tiba waktunya panen. Petani diberi pencerahan untuk merubah pola pikir bertani, dari konvensional ke modern namun tetap mempertahankan semangat Gemohing atau gotong royong yang diwariskan leluhur mereka. Jika dulu mereka menanam untuk bertahan hidup saja, tapi dengan sistem pertanian modern yang diperkenalkan KTL, hasil pertanian dibuatkan skema bisnisnya. Olehnya, pola tanam jajar dan teratur, serta pemupukan yang tepat  jadi sistem baru yang memungkinkan hasil pertanian bisa memenuhi kebutuhan hidup dan juga untuk dijual.

Foto: Kamilus Tupen Jumat
Foto: Kamilus Tupen Jumat


Di area mal, selain pengunjung bisa berbelanja disediakan pula ruang-ruang untuk berdiskusi, bertukar pengetahuan terkait pertanian dan pengorganisasian masyarakat. Beberapa kelompok tani dari luar desa pun datang berkunjung dan berdiskusi. Anggota Kelompok Tani Lewowerang dengan senang hati berbagi pengetahuan mereka.  Musim ini, mal jagung akan berlangsung selama tiga bulan, dimulai Maret hingga Mei nanti. Tiga bulan ini bertepatan dengan musim panen ladang tadah hujan di Adonara. Selain jagung, hasil kebun yang juga ditawarkan adalah buah dan sayuran seperti semangka dan terong. Selain masyarakat desa khususnya anggota KTL, pemerintah setempat juga terlibat dalam kegiatan ini. Bentuk keterlibatan pemerintah desa adalah dalam hal penyediaan bibit dan penghargaan berupa hadiah kepada petani dan warga desa yang  terlibat dalam kegiatan mall ini. 

Bentuk lain dukungan pemerintah setempat yakni pada tanggal 18 Maret 2020, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli menyempatan hadir untuk melihat secara dekat pola tanam jagung berbagai varietas yang diterapkan oleh petani anggota KTL. Wakil Bupati di sela-sela kunjungannya mengatakan, kebanyakan petani Flores Timur masih menggunakan pola lama, sehingga produksi jagung yang dihasilkan masih kurang. Ia mengapresiasi kegiatan ini dan mengundang Bapak Kamilus Tupen Jumat, untuk berbagi pengalaman atau mentransfer ilmunya dengan petani lain di beberapa kecamatan di kabupaten Flores Timur khusunya tentang cara tanam jagung modern seperti yang diterapkan di Mal Bayolewon.

Masih banyak ide-ide inovatif untuk pengembangan  KTL yang terpikir saat ini oleh Bapak Kamilus diantaranya adalah digitalisasi kerja-kerja Bank Waktu dalam sebuah aplikasi software Bank Tenaga Kerja. Melalui aplikasi ini diharapkan dapat lebih mempermudah proses kerja operasional dan interaksi petani yang tergabung dalam Bank Tenaga Kerja. Bukan sebuah hal yang mustahil jika saat ini Ladang Bayolewun diharapkan menjadi pusat belajar tentang cara bertani selaras alam dan berkelanjutan serta menerapkan sistem KTL upah imbang kerja, sharing resources dan bukan sistem persaingan.

Mal jagung ini memberikan gambaran tetang bagaimana petani berdaulat akan hasil buminya, berdaulat dalam menentukan harga komoditasnya. Ada pelajaran tentang pemberdayaan petani secara inovatif, ada pelajaran tentang bagaimana menyelamatkan orang-orang muda untuk kembali bertani, dan yang tak kalah pentingnya tetap merawat budaya leluhur yakni semangat gotong royong dalam bingkai Gemohing. Semua ini harapannya akan bermuara pada kedaulatan pangan. 

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.