Magang, Membuka Akses Kerja untuk Anak Disabilitas
Penulis : Yunita Luhulima

Kesempatan untuk magang bagi anak dengan disabilitas di Kota Ambon umumnya masih sulit. Hal ini berbeda dengan anak non disabilitas, khususnya di Tingkat Sekolah Menengah Atas. Padahal kesempatan untuk magang ini sangat penting untuk mereka memperoleh pengalaman dan belajar tentang dunia kerja. Karena itu, upaya-upaya untuk magang bagi anak dengan disabilitas di Kota Ambon didorong oleh Lembaga Rumah Generasi (LRG), termasuk melalui Program INKLUSI-BaKTI, di mana LRG sebagai salah satu mitra BaKTI.  

Upaya ini salah satunya dilakukan melalui pertemuan dan diskusi dengan berbagai OPD di Kota Ambon, yang bekerjasama dengan LRG, termasuk stakeholder yang dilibatkan dalam kegiatan dan agenda diskusi LRG untuk menghubungkan orang dengan disabilitas pada OPD dan stakeholder. Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena pertemuan serta diskusi-diskusi bersama sudah terbangun sejak tahun 2023 hingga saat ini. 

Upaya ini pun membuahkan hasil. Salah satu swalayan di Kota Ambon, Sinar Alfa, akhirnya memberikan kesempatan magang bagi anak dengan disabilitas. Megawanto Renwarin, seorang disabilitas intelektual pun bisa melakukan magang selama 1 bulan di swalayan tersebut. Proses magang ini diharapkan dapat menyiapkan Mega, panggilan akrabnya, untuk memasuki dunia kerja. Ia pun perlahan bisa menghilangkan rasa minder atau malu dengan keadaan dirinya karena kesempatan sama yang ia peroleh dengan anak-anak lainnya. Mega juga dapat bersosialisasi dengan banyak orang di lingkungan tempat kerjanya. Setiap hari ia akan bertemu dan melihat banyak orang seperti pembeli dan rekan-rekan kerja. 

Kesempatan ini awalnya menjadi tantangan bagi Mega, karena ia minder dengan kekurangannya. Namun LRG terus memberikan dukungan terhadap Mega hingga akhirnya ia bersedia mencoba melakukan magang. Hanya butuh tiga hari hingga akhirnya Mega terbiasa dan mulai percaya diri. Ia pun cepat beradaptasi dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Tugas Mega selama magang di Sinar Alfa adalah mengatur barang-barang dagangan sesuai tempatnya.

Pimpinan dan seluruh karyawan swalayan Sinar Alfa memiliki perspektif yang baik terkait dengan disabilitas sehingga mereka tidak lagi mengucilkan atau  memberikan pandangan yang tidak baik bagi Mega. Mereka memberikan dukungan bagi Mega dengan cara merangkul dan mengajak Mega setiap kali waktu siang, sehingga Mega tidak merasa dikucilkan atau dijauhi karena kekurangannya melainkan merasa diterima.  

Hal yang sama juga dialami oleh Josias Atajalim, seorang disabilitas intelektual dari Sekolah Luar Biasa (SLB) ABCD Leleani 2. Josias telah lulus dan melakukan magang di UD Ronawiska. Sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa sewa tenda, meja, kursi, dekorasi, dan pengadaan barang keperluan lainnya. Di sana Josias diberikan kepercayaan untuk menjaga salah satu wilayah usaha yang berada di Negeri Latuhalat, untuk acara-acara besar seperti pernikahan dan acara lainnya. Tempat kerja yang dekat dengan rumah memberikan kesempatan kerja yang baik bagi Josias, proses magang itu pun berjalan hingga selesai dan akhirnya Josias diterima bekerja di UD Ronawiska. 

Josias kemudian mulai dikenalkan dengan tugas lain yaitu pemasangan tenda. Kali ini wilayah kerjanya bukan lagi di Negeri Latuhalat saja melainkan di seluruh wilayah Kota Ambon.

Dengan begitu Josias pun dapat bertemu dengan banyak orang dan bersosialisasi. Ibu Yen, pemilik UD Ronawiska, menyampaikan bahwa sangat senang karena Josias dapat bekerja dengan sangat baik. Ia menjalankan tanggung jawab yang diberikan kepada dirinya untuk menjaga wilayah usaha serta membersihkan lingkungan dan memastikan lampu-lampu pada daerah Ronawiska Latuhalat akan menyala dan padam sesuai dengan jamnya. 

Selain itu, Ibu Yen juga menyampaikan bahwa UD Ronawiskan mendukung Josias karena sebelum Josias bekerja pada UD Ronawiska, Josias memiliki usaha kecil yaitu menjual minyak tanah. Seluruh proses pengurusan izin minyak tanah yang ia jual pun adalah kerja sama LRG bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Ambon, sedang minyak tanahnya sendiri merupakan bantuan dari LRG. 

Penjualan minyak tanah itu pun masih berjalan bersamaan dengan pekerjanya saat ini. Karena itu ibu Yen dan seluruh karyawan Ronawiska yang memiliki kendaraan motor diwajibkan untuk membeli minyak tanah dari Josias. Proses membelinya dengan menitipkan jerigen minyak tanah dari Ronawiska pada mobil drop barang dari Ronawiska pusat ke tempat acara Negeri Latuhalat. Hal ini membuat minyak tanah yang di jual oleh Josias cepat habis dan Josias pun dapat melakukan orderan untuk pengisian berikutnya. Kesempatan ini disambut dengan kebahagian, di mana LRG dapat mendorong anak dengan disabilitas untuk memiliki usaha dan memperoleh pekerjaan dengan menjadi penghubung bagi mereka. 

Kesempatan magang juga diberikan bagi Marco Thenu anak dengan disabilitas disabilitas sensorik, bisu tuli.  Marco  berasal dari SLB Negeri Kota Ambon dan tinggal  di Negeri Passo, yang merupakan negeri dampingan Program INKLUSI-BaKTI. Marco baru saja lulus untuk magang di Kantor LRG. 

Dalam proses magang ini Marco dilibatkan dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh LRG, baik di desa/negeri lewat kegiatan Program INKLUSI-BaKTI maupun kegiatan lainnya. Hal ini dilakukan agar Marco dapat bersosialisasi dengan banyak orang. Marco menjadi sebuah cerita sekaligus pelajaran bagi LRG bahwa kita dapat memberikan kesempatan bagi orang dengan disabilitas untuk bekerja dan itu dimulai dari kita terlebih dahulu yaitu Lembaga Rumah Generasi. 

Keadaan ini disampaikan dalam pertemuan bersama berbagai OPD yang kemudian diharapkan OPD-OPD di Kota Ambon dapat juga memberikan kesempatan bagi orang dengan disabilitas untuk bekerja atau paling tidak memberikan mereka kesempatan untuk magang. Kami percaya bahwa dengan kesempatan magang yang diberikan, maka mereka dapat belajar secara langsung mengenai layanan apa saja yang tepat untuk diberikan bagi orang dengan disabilitas, Juga bagaimana setiap OPD dapat memastikan semua layanan disabilitas yang akan disediakan telah sesuai dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon yang saat ini dikepalai oleh Bapak Vedya Kuncoro, bulan Agustus 2025 nanti anak dengan disabilitas akan magang di kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon. Hal ini selaras dengan kebutuhan Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon yang telah memiliki Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Ketenagakerjaan. Diperlukan anak dengan disabilitas dapat magang di sana, sehingga Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon dapat memastikan seluruh layanan  bagi orang dengan disabilitas dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan mereka. 

 

Info Lebih Lanjut:

Yunita Luhulima adalah Asisten Program INKLUSI - BaKTI - Rumah Generasi

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Program INKLUSI, Anda dapat menghubungi info@bakti.or.id

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.