Apa itu ‘Information Overload’  dan Kenapa Penting Dipahami Pekerja
Penulis : Kevin Seftian

Di era kiwari di mana semua serba terdigitalisasi, sangat mudah mencari informasi melalui berbagai platform. Namun, kamu berisiko mengalami banjir informasi atau information overload yang berdampak buruk jika tidak dikelola. Hal tersebut bisa terjadi saat kamu melakukan beragam kerja sekaligus (multitasking), percakapan, atau memakai internet.

Jika kamu dihadapkan pada information overload, salah satu akibat yang dirasakan adalah kesusahan dalam mengambil keputusan. Tentunya, kamu tidak mau hal ini sampai terjadi waktu bekerja, bukan? Magdalene akan menjelaskan padamu apa itu banjir informasi dan tips menghindari information overload. Yuk, kita simak.

Apa Itu Information Overload atau Banjir Informasi?
Menurut Indeed.com, banjir informasi atau information overload merupakan kondisi di mana seseorang mencerna terlalu banyak informasi dalam satu waktu.

Hal yang termasuk dalam informasi pun beragam, misalnya pesan, berita, artikel, konten di media sosial, maupun video. Akibatnya, kamu harus memerhatikan dan memproses banyak hal dengan bersamaan yang menyebabkan kapasitasmu bekerja secara efektif jadi menurun. Lebih lanjut, hal ini nantinya akan membuatmu jadi susah membuat keputusan. Apabila dibiarkan, bahkan kamu rentan terkena burnout. Sayangnya, di zaman yang serba digital, risiko mengalami information overload semakin tinggi dan sukar dihindari.

Contohnya, saat sedang membaca artikel di satu website, akan ada efek di mana kamu sulit memahami isi dari artikel tersebut. Pasalnya, ada beragam informasi yang dijejalkan, dari format foto, video, tulisan, data, dan lainnya. Karena itulah, memahami bagaimana cara mencegah dan tanggap terhadap information overload akan sangat membantumu dalam mengonsumsi informasi yang kamu butuhkan.

Kenapa Penting Menghindari Banjir Informasi?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, banjir informasi bisa menyulitkan kamu dalam memutuskan dan susah untuk bekerja secara efektif. Namun, tidak cuma alasan itu saja untuk menghindari information overload. Dikutip dari Interaction-design.org, berikut beberapa manfaat yang lainnya:

●    menaikan kualitas keputusan yang dibuat
●    meningkatkan produktivitas kerja
●    mengembangkan mental clarity serta fokus
●    mengembangkan rasa ingin tahu dan menikmati proses menggali informasi

Tips Menghindari Banjir Informasi
Pastinya kamu pun tidak bisa menghindari untuk tidak memakai handphone atau laptop kamu dalam menghindari banjir informasi.
Dengan melakukan hal tersebut, justru bakal muncul masalah baru, seperti tidak bisa mengetahui tren terbaru di bidang industri yang kamu jalani.

Lalu, bagaimana cara sederhana untuk menghindari information overload? Dirangkum dari Forbes.com, berikut ini beberapa tips untuk menghindarinya.

1.    Buat Batasan dalam Menerima Informasi
Meski ada beberapa hal yang tidak bisa kita hindari, misalnya email atau pesan dari rekan kerja serta atasan, ada keadaan di mana kamu tidak perlu mengonsumsi informasi.
Contohnya, kamu dapat membatasi informasi yang diterima dengan tidak mengakses media sosial, melihat situs berita atau membaca artikel yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu.
Kamu bisa mencoba untuk menghitung jumlah informasi yang kamu terima setiap minggu dan mencatat bagaimana perasaanmu.
Dari situ, kamu tahu kalau berapa banyak sih informasi yang bisa kamu dapat tiap minggunya, tanpa membuat kamu jadi merasakan information overload.

2.    Aktifkan Fitur Filter dan Blocker di Browser
Hal pertama yang bisa kamu coba adalah dengan memakai aplikasi filtering atau blocker yang bisa dipasang di browser-mu.
Dengan begitu, kamu membatasi informasi yang bisa diterima kala berselancar di dunia maya.
Bahkan, beberapa filter bisa mencegah kamu melihat situs tertentu misalnya media sosial. Sehingga, akan membuatmu jadi lebih fokus bekerja.
Blockers juga mencegah munculnya iklan di website, jadi membuat tampilan layar lebih bersih dan menghilangkan beragam bentuk distraksi.

3.    Matikan Notifikasi Handphone dan Browser
Cara sederhana selanjutnya untuk menghindari banjir informasi adalah dengan menonaktifkan notifikasi di smartphone dan browser.
Contohnya, saat sedang bekerja bekerja, ada notifikasi teks dari teman, kamu pun tertarik untuk meninggalkan pekerjaan demi membaca pesan tersebut.
Dengan mematikan notifikasi juga kamu membuat lingkungan kerja lebih kondusif dan menghindari information overload.

4.    Sering Menyegarkan Pikiran atau Istirahat Sejenak
Setiap hari kita pasti duduk di depan komputer atau laptop, menonton TV akan membuat kita memperoleh banyak informasi. Namun tidak kita sadari, informasi-informasi yang kita peroleh tersebut tidak semuanya betul-betul dibutuhkan.
Bahkan bila terlalu banyak informasi, akan membuat kita banyak pikiran. Jika dibiarkan, ini dapat membuat kita mudah stres.
Hal yang membantu kita supaya tidak stres, dengan menyegarkan pikiran. Menyegarkan pikiran bisa dilakukan dalam berbagai hal misalnya bertamasya, atau sekedar keluar kantor untuk membuat pikiran kita jadi lebih tenang.

5.    Tentukan Sumber dalam Mencari Informasi
Kamu juga dapat menentukan sumber yang menurutmu bisa diandalkan dalam mencari informasi yang kamu butuhkan.
Dengan begitu, kamu jadi mendapatkan informasi yang benar-benar relevan. Di sisi lain, kamu jadi lebih menghemat waktu dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

6.    Lakukan Kegiatan di Luar Ruangan Tanpa Membawa Gawai
Jika kamu merasa terbebani karena banyaknya informasi yang diterima belakangan ini, cobalah sediakan waktu beraktivitas tanpa gawai.
Contohnya, berjalan kaki di luar tanpa membawa handphone bisa meningkatkan keadaan mentalmu. Kamu pun dapat mencoba meditasi untuk menambah fokus dan kesehatan mental jadi terjaga.

Nah, sudah kita bahas beberapa hal yang perlu diketahui tentang banjir informasi atau information overload. Apakah kamu punya cara tersendiri untuk menghindarinya?

Artikel ini bersumber dari Magdalene Co dan dapat dibaca pada link berikut.
https://womenlead.magdalene.co/2022/04/14/apa-itu-information-overload 

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.