Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial

Jumlah Artikel : 174

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 193 | Maret 2022

Pernikahan anak merupakan salah persoalan besar terkait perlindungan anak dan perempuan di Indonesia. Menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018, angka pernikahan anak di Indonesia menduduki peringkat ke-8 tertinggi di dunia dengan jumlah sekitar 1,2 juta.

Data tersebut merupakan suatu pencapaian yang memprihatinkan dan tentu saja tidak...

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 193 | Maret 2022

Perkawinan anak adalah kekerasan terhadap anak dan perempuan, karena tidak sedikit perkawinan anak adalah kemauan orang tua atau keluarga. Sebagian perkawinan anak adalah cara keluarga melepas tanggung jawab pada anak perempuan, dengan memindahkan tanggung jawab orang tua atau keluarga kepada suami atau keluarga suami.

Jumlah anak perempuan yang...

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 193 | Maret 2022

Data Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menunjukkan bahwa dalam empat tahun terakhir, angka kekerasan seksual terhadap anak khususnya anak perempuan sangat tinggi. Tercatat bahwa pada tahun 2018, terdapat 187 kasus kekerasan terhadap anak, 26 di antaranya adalah kasus pelecehan seksual dan 69 kasus perkosaan. Di tahun 2019, dari 247 kasus...

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 192 | Februari 2022

Setiap kita sebagai manusia sejatinya memiliki hak dan kewajiban yang setara. Hal ini tertuang dalam Universal Declaration on Human Rights (UDHR) tahun 1948 dan ditunjang dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM yang berlaku di Indonesia. Berangkat dari hukum ini, kita seharusnya dapat sadar hak dan kewajiban sebagai manusia sudah kita miliki...

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 192 | Februari 2022

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. 

Stunting bukan hanya menjadi persoalan yang berdiri sendiri...

Foto: Envato
Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 192 | Februari 2022

Andi, seorang anak berusia enam tahun yang tinggal di Kabupaten Bireuen, Aceh, saat ini bersekolah di taman kanak-kanak. Ia didiagnosis sebagai anak berkebutuhan khusus saat masih kecil.

“Saya sudah mencari-cari banyak sekolah, tetapi belum menemukan satupun sekolah yang membuat saya merasa nyaman untuk melepas anak saya belajar di sana,” kata...

Dok. Unicef - BaKTI
Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 192 | Februari 2022

Sampai tahun 2000, hampir tidak ada pembicaraan mengenai masalah anak di desa atau kampung. Media cetak dan elektronik saat itu lebih banyak menyoroti permasalahan anak di kota-kota besar, terutama anak jalanan, pekerja anak, dan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) yang jumlahnya terus meningkat.

Beberapa studi (Irwanto, 1995; Joni, 1997;...

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 191 | Januari 2022

Kasus-kasus kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah terhadap anak, umumnya terjadi di dalam keluarga dan pelakunya adalah orang-orang terdekat, seperti orang tua, pengasuh, dan keluarga. Anak juga mengalami kekerasan di lingkungan sekolah, berbagai tempat belajar dan pelatihan, hingga rumah ibadah, yang pelakunya adalah guru/pendidik,...

Foto: Unief.org
Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 190 | Desember 2021

Kompendium sebagai dokumentasi berbasis bukti Kompendium Praktik Baik untuk Mendukung Pencapaian SDGs di Indonesia, yang dirilis pertengahan tahun ini, mendokumentasikan upaya-upaya pemerintah bersama UNICEF Indonesia dan mitra pembangunan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan melalui Agenda 2030. SDGs adalah upaya global...

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial | Edisi 190 | Desember 2021

 

“Melati, 17 tahun, Kelurahan Lanroe,  Kabupaten Bone, menyesali pernikahan yang terjadi di usianya yang masih sangat muda…”

Tidak pernah terpikirkan oleh Melati (nama samaran) pernikahannya berakhir dengan gugatan cerai oleh suaminya. Usianya masih 17 tahun saat itu. Awal pernikahannya terbilang indah. Namun setelah 4 bulan...

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.