Lingkungan Hidup

Jumlah Artikel : 96

Masyarakat Suku Bajau Laut di Teluk Tomini, Gorontalo, Sulawesi <br> Foto : Alex John Ulaen
Lingkungan Hidup | Edisi 196 | Juni 2022

Sebagai negara kepulauan, masyarakat di Indonesia timur lekat dengan tradisi kearifan lokal kehidupan laut yang telah berusia puluhan, bahkan ratusan tahun. Akan tetapi kearifan lokal kehidupan laut itu seringkali dikesampingkan dalam pembangunan dan pengelolaan wilayah pesisir pulau-pulau kecil. Padahal aspek kebudayaan dalam konteks negara kepulauan...

Lingkungan Hidup | Edisi 195 | Mei 2022

Untuk mencegah krisis iklim, kita harus bersama-sama menuntut keadilan iklim, yang juga menangani masalah sosial, ekonomi, politik, kesehatan masyarakat, dan hak-hak sipil dari penduduk yang kurang mampu.

Pernah mendengar slogan “Save Water, Save The Earth”? Masalahnya, menghemat air tidak akan pernah cukup untuk menghentikan perubahan iklim...

Lingkungan Hidup | Edisi 194 | April 2022

Pemerintah daerah perlu turut serta meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang dapat menimbulkan bencana di tingkat lokal. Photo by Pok Rie from Pexels.

Nauli Aisyiyah Desdiani, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM)

Peran pemerintah daerah dalam sektot lingkungan hidup sangat penting...

Hutan adalah sumber kehidupan masyarakat adat Dayak Tomun yang harus dilestarikan <br> Foto: Indra Nugraha/Mongabay Indonesia
Lingkungan Hidup | Edisi 194 | April 2022

Saat ini, kita makin sering melihat dan membaca berita tentang bencana di berbagai belahan dunia. Baik itu bencana alam maupun bencana bencana hidrometeorologis. Disadari maupun tidak, bencana tersebut umumnya diakibatkan karena aktivitas manusia sendiri.

Kebencanaan akibat ulah manusia (antropogenik) paling mengkhawatirkan saat ini adalah dari...

Kawasan Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata <br> Foto: Mahmud Ichi/ Mongabay Indonesia
Lingkungan Hidup | Edisi 193 | Maret 2022
Ada orang-orang di daerah sekitar tambang di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, mengkapling hutan lalu jual lahan ke perusahaan tambang. Aksi kapling mengkapling ini khawatir masuk kawasan konservasi dan lindung. T Heri Wibowo, Kepala Balai Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata (Ake Tajawe) T keluhkan hal serupa. Dugaan kuat ada pihak yang...
Lingkungan Hidup | Edisi 193 | Maret 2022

Pandemi COVID-19 telah membuka mata kita terhadap berbagai masalah yang dihadapi dalam sistem pangan Indonesia. Pandemi ini tidak hanya mengganggu rantai pasokan dan membatasi produksi pangan, tetapi juga menunjukkan berbagai aspek yang bisa mengganggu ketahanan pangan dalam jangka panjang, seperti masalah akses pangan akibat tingkat ketergantungan pasar...

Lingkungan Hidup | Edisi 192 | Februari 2022

Laporan IPCC terbaru (2021) menegaskan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk karbon dioksida (CO2), merupakan pendorong utama perubahan iklim yang menyebabkan reaksi berantai seperti cuaca ekstrim, peningkatan permukaan air laut, dan bencana alam seperti kekeringan serta banjir. Emisi GRK global yang telah meningkat sebesar 43% dalam dua dekade...

Foto: Dokumen Artani
Lingkungan Hidup | Edisi 191 | Januari 2022

"Artani Bulk Store adalah toko ramah lingkungan yang berkonsep toko curah pertama di Kota Makassar di mana pembeli yang berbelanja dapat membeli sesuai kebutuhannya. Dengan Tagline “Beli secukupnya, pakai semuanya” bertujuan agar pembeli membeli sesuai kebutuhkan dan mengurangi Food Waste"

Ria Lestari Baso mengawali ceritanya mendirikan Artani...

Lingkungan Hidup | Edisi 191 | Januari 2022

Lebih Baik Hidup Dari Sampah, Daripada Hidup Menjadi Sampah Program bank sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah secara kolektif dengan prinsip daur ulang. Metode ini telah terbukti meningkatkan nilai ekonomis dari sampah yang selama ini dinilai sebagai kotoran yang harus dienyahkan sesegera mungkin. Dalam sistem ini masyarakat dapat bertindak...

Potensi energi surya Indonesia hasil riset ANU.
Lingkungan Hidup | Edisi 189 | November 2021

Pada tahun 2050, Indonesia berpotensi menjadi negara maju yang bebas energi fosil. Seluruh kebutuhan energi untuk transportasi, industri, hingga peralatan memasak dapat dipasok dari energi surya.

Pada masa itu, konsumsi listrik dapat mencapai 9000 terrawatt jam (TWh) – meningkat 30 kali lipat dibanding saat ini yang sebesar 300 TWh...

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.