UnionAID kembali membuka peluang bagi organisasi masyarakat sipil di kawasan timur Indonesia untuk ikut bergabung dalam Program INSPIRASI tahun 2019. Di tahun 2019, program ini telah memperluaskan wilayah targetnya yang awalnya hanya di seluruh Sulawesi, Maluku dan NTT pada tahun 2018 lalu, sekarang mencakup provinsi NTB, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Program INSPIRASI (Indonesia Selandia Baru untuk Generasi Muda Inspiratif) adalah program belajar 6 bulan yang didukung oleh New Zealand Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) dan dikelola oleh UnionAID bekerja sama dengan Yayasan BaKTI sebagi mitra di Indonesia dan Auckland University of Technology (AUT) sebagi mitra di Selandia Baru.
Sejak dibuka Call for Application mulai November 2018 hingga 17 Januari 2019 dan disebarluaskan ke seluruh kawasan timur Indonesia oleh BaKTI, sebanyak 309 aplikasi yang diterima oleh UnionAID melalui website tempat pendaftaran online seleksi Program INSPIRASI. Jumlah ini terbilang cukup signifikan untuk organisasi masyarakat sipil yang berada di KTI. 30 orang shortlist akhirnya dipilih dan diundang hadir dalam proses seleksi terakhir berupa Tes dan wawancara oleh tim panel yang dilaksanakan di 3 kota : Makassar, Mataram dan Kupang. Pada akhirnya hanya 10 orang yang dipilih menjadi peserta program INSPIRASI dan berangkat ke Selandia Baru pada akhir bulan Juni 2019.
Proses pelaksanaan tes dan interview Di Kota Makassar diadakan di ruang pertemuan Kantor BaKTI pada tanggal 5-6 Maret 2019. Hari pertama tanggal 5 Maret, diikuti oleh 9 orang kandidat berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua. Hari kedua tanggal 6 Maret, diikuti oleh 9 orang berasal dari Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua Barat. Tim seleksi program INSPIRASI 2019 di Kota Makassar sendiri terdiri dari Michael Naylor dan Laila Harre dari UnionAID, Mike Ingriani dari New Zealand Embassy di Jakarta, Zusanna Gosal dan Sherly Heumasse dari BaKTI serta 3 orang Alumni program INSPIRASI 2018 dari Sulawesi Selatan yakni Fauzan Azizie, Andi Arifayani dan Rezky Pratiwi.