“Ibu-ibu hamil dan balita-balita di kampung itu jarang sekali periksa mereka punya kesehatan. Padahal ini penting sekali. Seringnya datang pas sudah ada masalah, ibu hamil sudah anemia atau anak-anak sudah kurang gizi, su terlambat sudah untuk dicegah. Kepala-kepala kampung mesti perhatikan ini karena ini kitong punya masyarakat sendiri.” Ungkap Darius Nauseny, Kepala Puskesmas Lobo.
“Kalau begitu kampung bisa lakukan apa untuk atasi masalah kita punya warga ini?” Tanya Simeon Mudeheru, Kepala Kampung Trikora.
“Karena dana Puskesmas terbatas, kampung bisa anggarkan kah pemberian makanan tambahan untuk anak-anak kurang gizi di kampung? Nanti kami yang jalankan teknisnya. Selain itu kampung juga bisa sama-sama dengan kami kasih sosialisasi ibu-ibu hamil wajib periksa rutin, sama anak-anak juga wajib dibawa ke posyandu setiap bulan. Kalau kitong bisa kerjasama begini terus, nanti anak-anak gizi kurang tidak ada lagi di Distrik Kaimana.” Jawab Darius.
Demikianlah sekilas kutipan diskusi antara kampung dengan puskesmas dalam simulasi musyawarah kampung yang berlangsung di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Simulasi musyawarah kampung ini dilakukan dalam Forum Pembangunan Kampung melalui Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK+) dan Sinergi Perencanaan. Pada kegiatan ini, sejumlah 17 kampung yang ada di Distrik Kaimana bersama dengan 2 puskesmas dan 16 sekolah berlatih menyusun perencanaan mereka dengan saling bersinergi.
Sejak tahun 2017, Distrik Kaimana menjadi salah satu wilayah dampingan program KOMPAK-LANDASAN. Dua program utama KOMPAK-LANDASAN yaitu Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK+) dan Sinergi Perencanaan pun telah diperkenalkan di Distrik Kaimana. Seluruh kampung di Distrik Kaimana pun menjadi target program SAIK+. SAIK+ adalah sebuah sistem informasi kampung yang memuat data sosial dan ekonomi seluruh penduduk. Dengan SAIK+, perencanaan berbasis data pun dapat dilakukan. Dimulai dengan menganalisa masalah berdasarkan data yang ada, hingga menemukan solusi atas masalah dan menentukan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Sejumlah wilayah di Distrik Kaimana pun telah menyelesaikan pendataan SAIK+ dan mulai dapat memanfaatkan data SAIK+ untuk berbagai kebutuhan.
Selain SAIK+, Distrik Kaimana juga menjadi wilayah percontohan untuk program Sinergi Perencanaan oleh KOMPAK-LANDASAN. Sejumlah dua kampung di Distrik Kaimana yaitu Kampung Marsi dan Kampung Foroma Jaya pun telah dilatih dan didampingi dalam penyusunan perencanaan dengan bersinergi bersama unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan yang ada di kampung tersebut. Melalui sinergi perencanaan, lahir sejumlah program untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan dan pendidikan di kampung. Kampung dan unit layanan masing-masing mengambil peran yang dapat mereka lakukan untuk mengatasi masalah sehingga permasalahan yang sama tidak terus berulang dikarenakan program kegiatan yang tidak sejalan dengan kondisi yang ada.
Proses ini diyakini dan terbukti dapat membantu mengatasi sejumlah permasalahan dengan lebih efektif. Hal tersebut tampak dari hasil Monitoring Evaluasi Kegiatan Sinergi Perencanaan oleh distrik yang juga didampingi oleh KOMPAK-LANDASAN. Proses monitoring ini dilakukan sebagai tahap lanjut setelah perencanaan. Tujuannya untuk mengukur kemajuan dari pelaksanaan rencana serta memaksimalkan implementasi dan pencapaian output atas rencana tersebut ke depannya. Melalui hasil monitoring tahap pertama yang telah dilakukan, kampung dan unit layanan pun telah berupaya menjalankan program yang mereka susun bersama-sama. Misalnya yang terjadi di Kampung Marsi, kampung mendanai kebutuhan pengadaan alat-alat kesehatan di Pustu Kampung Marsi. Selain itu, juga menganggarkan pembelian buku pelajaran bagi siswa SD YPK Sisir I. Dengan demikian penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar bagi warga Kampung Marsi pun dapat berjalan maksimal.
Penyelenggaraan SAIK+ dan Sinergi perencanaan di atas yang telah berjalan dan membuahkan hasil kemudian mendorong keinginan dari pemerintah Distrik Kaimana untuk menerapkan model yang sama di seluruh kampung dan kelurahan dalam wilayah Distrik Kaimana. Adalah Sachril Kamakaula, Kepala Distrik Kaimana yang menginisiasi diselenggarakannya kegiatan ini. Beliaulah yang mengumpulkan para kepala kampung bersama dengan unit layanan di wilayahnya untuk berlatih menyusun perencanaan secara bersinergi dan dengan berbasis data.
“Proses ini diharapkan menjadi momentum penting bagi seluruh kampung dalam wilayah Distrik Kaimana untuk menyiapkan perencanaan tahun 2022 berbasis data yang dihasilkan dari pendataan SAIK+ dengan menerapkan sinergi perencanaan bersama unit layanan.” Ungkap Sachril.
Berlangsung pada 16-19 November 2021, para peserta memperoleh penambahan kapasitas tentang tata cara menyiapkan data SAIK+ mulai dari mempraktekan proses wawancara hingga pengisian form data SAIK+ dan menginputnya ke dalam aplikasi SAIK+. Tidak hanya itu, para peserta juga belajar cara mengelola dan memanfaatkan data SAIK+ untuk berbagai kebutuhan, salah satunya untuk menyusun perencanaan di kampung maupun unit layanan.
Untuk sinergi perencanaan sendiri, para peserta dibagi ke dalam kelompok sektor yaitu kampung, kesehatan dan pendidikan untuk melakukan analisa kondisi dan pemetaan masalah yang ada di sektor masing-masing. Selanjutnya mereka menentukan alternatif solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada hingga kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah semua sektor selesai, selanjutnya dilakukan simulasi musyawarah kampung di mana seluruh sektor bergabung. Pada momen inilah sektor kesehatan dan pendidikan yaitu puskesmas dan sekolah memaparkan permasalahan kesehatan dan pendidikan yang ada di kampung. Masing-masing dari mereka menyampaikan permasalahan yang dihadapi serta kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan. Selain itu mereka juga menyampaikan kegiatan yang mereka harapkan dilakukan oleh kampung guna bersinergi memecahkan permasalahan kesehatan dan pendidikan di kampung bersama unit layanan. Selanjutnya akan disepakati solusi bersama antara kampung dan unit layanan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Kalau semua kampung dan unit layanan bisa bersinergi seperti ini, yakin permasalahan-permasalahan di kampung yang terus berulang tiap tahunnya ini bisa teratasi dengan baik. Saya lihat semua kampung dan unit layanan sudah mulai terbuka dalam forum musyawarah kampung. Semua memaparkan permasalahannya dan mencari solusinya bersama-sama. Saya berharap model seperti inilah yang akan diterapkan ke depannya oleh semua kampung.” Ungkap Philipus Warwey dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Kaimana yang turut hadir mendampingi jalannya proses ini.
“Kalau begitu, sebelum Musrenbang di distrik, kita semua kampung sudah lakukan proses ini dulu. Kita bertemu bersama puskesmas dan sekolah untuk susun rencana kampung. Tidak ada lagi yang namanya kita bikin rencana asal-asalan yang tidak tahu dari mana datangnya.” Ujar Obeth Ons, Kepala Kampung Maimai.
Kegiatan ini ditutup dengan rencana tindak lanjut berupa komitmen dari semua kampung untuk merampungkan seluruh pendataan SAIK+ pada akhir tahun 2021. Selain itu, semua kampung juga berkomitmen untuk menyusun perencanaan mereka pada tahun berikutnya dengan bersinergi bersama puskesmas dan sekolah. Seluruh kampung dan unit layanan pun bersepakat untuk mengadakan pertemuan evaluasi setiap enam bulan yang seluruhnya akan didanai oleh distrik.
“Kesadaran ini semua lahir dari kegiatan yang selama ini KOMPAK-LANDASAN lakukan di Distrik Kaimana. Saya mewakili semua kampung dan unit layanan sangat berterima kasih karena sudah didampingi sejauh ini sampai saya bisa paham bagaimana perencanaan yang baik dan bagaimana seharusnya saya sebagai Kepala Distrik berperan dalam pembangunan kampung. Saya sangat berharap KOMPAK-LANDASAN tidak hanya sampai di sini tapi bisa terus mendampingi kami dalam proses ini hingga semua kampung dan unit layanan sudah benar-benar menjalankan sinergi perencanaan.” Demikian harapan Sachril untuk Distrik Kaimana yang berada di bawah kepemimpinannya.
“Lebih jauh lagi, saya berharap ini bisa menjadi model yang dibangun bukan hanya di distrik ini namun di seluruh wilayah Kabupaten Kaimana. Bermula dari Distrik Kaimana, hingga selanjutnya sinergi perencanaan ini benar-benar menjadi suatu bagian dalam sebuah sistem perencanaan dari kampung hingga kabupaten.” Tambahnya. Sebuah harapan yang sama oleh KOMPAK-LANDASAN sehingga terus bergerak memperkenalkan model sinergi perencanaan ini di delapan kabupaten di Papua dan Papua Barat. Namun tentu saja, hanya melalui tekad dan komitmen yang kuat untuk melakukan perubahanlah sehingga harapan itu bisa terwujud. Semoga semangat dari Distrik Kaimana ini terus berlipat ganda, menyebar luas di Kabupaten Kaimana hingga perlahan membawa masyarakat melangkah maju menuju perubahan yang diharapkan.