Terbatasnya jalur sepeda yang aman dan nyaman membuat masyarakat enggan menggunakan sepeda. Lantas, bagaimana meningkatkan mobilitas perkotaan yang lebih ramah lingkungan dengan penggunaan sepeda?
Ketika berbicara tentang mobilitas perkotaan (urban mobility) yang berkelanjutan, hal yang sering diingat adalah soal penggunaan transportasi umum yang dapat memobilisasi banyak orang sekaligus dalam satu waktu. Jika bukan itu, hal lain yang terpikirkan adalah kendaraan listrik yang dianggap dapat mendukung pengurangan emisi dari sektor transportasi. Jarang dibahas tentang mobilitas perkotaan tanpa kendaraan bermotor, yang salah satunya dapat dilakukan dengan penggunaan sepeda. Meskipun biayanya lebih murah dan bahkan dapat lebih menyehatkan, bersepeda masih belum menjadi pilihan utama untuk mobilitas perkotaan karena berbagai alasan.
Kehidupan yang serba cepat, kurangnya keselamatan, hingga terbatasnya infrastruktur yang memadai, aman, dan nyaman bagi pengguna sepeda merupakan beberapa alasan utama. Lantas, bagaimana meningkatkan mobilitas perkotaan yang lebih berkelanjutan tanpa kendaraan bermotor dengan penggunaan sepeda?
Manfaat Bersepeda dan Kematian Pesepeda di Jalan
Sektor transportasi menyumbang 23% emisi gas rumah kaca global dan merupakan kontributor utama polusi udara dan polusi suara, khususnya di wilayah perkotaan. Mirisnya, sekitar 4,2 juta kematian dini setiap tahunnya diakibatkan oleh polusi udara luar ruangan.
Sebaliknya, sepeda dianggap sebagai alat transportasi dengan polusi yang sangat sedikit atau bahkan tidak berpolusi sama sekali. Bersepeda memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan lingkungan, di antaranya berupa latihan fisik, mengurangi kemacetan lalu lintas, lebih fleksibel dan mempermudah dalam mengakses rute, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi polusi udara, dan mendukung permukiman perkotaan yang lebih sehat. Di berbagai tempat, banyak orang beraktivitas dengan menggunakan sepeda, baik untuk berangkat ke tempat kerja, ke sekolah, ke fasilitas kesehatan, atau berekreasi dan berolahraga.
Sayangnya, bersepeda juga berbahaya dan bahkan dapat mematikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 41.000 pesepeda meninggal dunia setiap tahunnya akibat kecelakaan di jalan. Angka ini mewakili 3% kematian akibat kecelakaan lalu lintas secara global. Tak hanya itu, jutaan pesepeda lainnya terluka dan sebagian dari mereka mengalami cacat permanen akibat kecelakaan lalu lintas saat bersepeda.
Tak seperti pengendara mobil, pengguna sepeda rentan terluka saat mengalami kecelakaan, bahkan kecelakaan kecil sekalipun. Di sisi lain, penggunaan sepeda juga sangat jarang mengakibatkan kematian atau cedera pada pengguna jalan lain.
Meninggalkan pola mobilitas yang tinggi emisi dan beralih ke mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 11 Target 11.2. Dalam hal ini, mempromosikan dan memprioritaskan penggunaan sepeda yang mudah diakses oleh semua orang merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Namun, hal tersebut membutuhkan dukungan kebijakan, intervensi, dan infrastruktur yang memadai bagi para pesepeda. Keselamatan pesepeda di jalanan harus ditempatkan sebagai inti dari keselamatan lalu lintas.
Jalur Sepeda yang Aman
Beberapa kota dan negara di berbagai belahan dunia telah menyediakan jalur yang aman dan nyaman bagi warganya untuk bersepeda dengan lebih leluasa, aman, dan efisien. Paris, misalnya, merancang ulang kotanya dengan membangun jalur sepeda baru sepanjang lebih dari 650 kilometer. Contoh lain, Freiburg, merancang sistem infrastruktur bersepeda yang aman, menjadikan sepeda sebagai moda transportasi yang paling umum. Di Asia Tenggara, Singapura disebut-sebut sebagai negara yang paling ramah sepeda.
Namun, meningkatkan penggunaan sepeda perlu dibarengi dengan upaya peningkatan keselamatan para pesepeda. Salah satu strategi yang diperlukan untuk meningkatkan keselamatan pesepeda adalah dengan menyediakan jalur sepeda yang aman dan nyaman. Sosialisasi dan edukasi mengenai jalur sepeda beserta tanda-tandanya kepada masyarakat juga tidak kalah pentingnya.
World Research Institute memberikan sejumlah strategi untuk menyediakan jalur sepeda yang aman di wilayah perkotaan:
- Menetapkan batas kecepatan kendaraan di semua jalan perkotaan.
- Merancang jalur sepeda dengan memprioritaskan keselamatan pesepeda dan pejalan kaki, dengan mempertimbangkan pengaturan dan perlindungan jalur, mengelola zona konflik, dan memilih material yang sesuai.
- Mengelola dan menegakkan peraturan untuk melindungi jalur sepeda dari jenis pelanggaran umum seperti parkir, pengiriman, pemuatan barang, dan lainnya.
- Mengintegrasikan penggunaan sepeda ke dalam perencanaan kota yang lebih luas.
- Mengintegrasikan jalur sepeda dengan fasilitas kendaraan bermotor dan tempat-tempat strategis.
Mendorong Mobilitas Perkotaan yang Lebih Berkelanjutan
Meningkatkan keselamatan pengguna sepeda merupakan hal yang krusial dalam mendorong mobilitas perkotaan yang lebih berkelanjutan tanpa kendaraan bermotor. Dalam hal ini, pengurangan risiko merupakan prasyarat bagi kebijakan yang mendukung peningkatan jumlah pengguna sepeda untuk mencapai manfaat kesehatan, aksesibilitas, dan lingkungan yang signifikan.
Pendekatan mendasar dan komprehensif sangat diperlukan, termasuk perencanaan dalam pembangunan jalan dan jalur sepeda, serta penyediaan transportasi terpadu yang menjamin aksesibilitas yang adil bagi penggunaan berbagai moda transportasi.
Sumber: Green Network
https://greennetwork.id/ikhtisar/meningkatkan-mobilitas-perkotaan-berkelanjutan-dengan-jalur-sepeda-yang-aman/