Salassae, Kampus Kehidupan Mahasiswa Pertanian
Penulis : Iswan Afandi
  • Foto-foto: Iswan Afandi
    Foto-foto: Iswan Afandi

‘Belajar bersama alam’, begitu ungkapan Andi Gujong salah seorang mahasiswa yang telah melakukan praktik perlakuan nutrisi alami di sawah desa Salassae, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Gujong bersama 7 teman sejurusannya di fakultas pertanian adalah mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) yang melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP) di desa Salassae, bersama Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS). Kegiatan KKP ini berlangsung selama 40 hari sejak kedatangan mereka pada bulan Maret 2021 lalu.

Sebagai mahasiswa fakultas pertanian, pengetahuan terkait pertanian bukan hanya diperoleh di ruang kuliah formal, tetapi juga bersama petani. Seperti hari itu di lahan sawah milik Pak Abdul Wahid. Nampaknya beberapa hari lagi padi di sawah akan panen, mungkin sekitar seminggu lagi. Mereka sedang Ma'bunre (istilah lokal yang berarti menjaring hama) sekaligus memberi nutrisi herbal penghalau hama. Mereka mengaplikasikan nutrisi yang telah mereka buat bersama sebelumnya. Penting untuk mempraktikkan langsung agar pengetahuan bukan hanya sekedar tahu, tetapi juga diterapkan. Begitu ungkap Wahyu teman Gujong sesama mahasiswa KKP yang sedang menyemprotkan nutrisi herbal dari sprayer.

Daud pun tak mau kalah, alat Pabbunre dikipaskan agar hama yang menempel di buah padi bisa terjaring untuk dipindahkan dari tanaman padi. Hari semakin sore, matahari perlahan beranjak. Untuk pemberian nutrisi herbal dan Ma'bunre diputuskan untuk dilanjut esok hari.

Pengalaman hari itu sangat luar biasa, langka dan mungkin dalam waktu lama tak akan  dirasakan kembali oleh 8 orang mahasiswa jurusan pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang sedang KKP. Apalagi saat kembali ke kampus, yang ada hanya belajar dengan tumpukan teori tanpa praktik. Keiatan praktik pengaplikasian nutrisi di sawah dilanjutkan dengan diskusi bersama seluruh peserta KKP dan petani alami di Balai Komunitas KSPS.

Sejak tahun 2018, petani alami Salassae terbuka dan menerima kunjungan mahasiswa yang hendak belajar langsung terkait pertanian alami. Sampai tahun ini sudah ada 4 (empat) angkatan yang datang menimba ilmu. KKP biasanya berlangsung selama 40 hari. Selama 40 hari itu mahasiswa belajar teori dan praktik pertanian alami dari para pakarnya langsung yakni bapak ibu petani alami Salassae.

Materi yang dipelajari selama di Salassae adalah teori pertanian alami dan filosofinya, serta praktik langsung dari teori yang telah dijelaskan. Bapak Abdul Wahid salah satu pentolan KSPS bertindak sebagai pengajar untuk materi ini. Mahasiswa mempelajari proses tumbuh kembang tanaman, nutrisi apa saja yang dibutuhkan di tiap tahapan petumbuhan dan bagaimana mengatasi hama yang menyerang juga dengan perlakuan alami. Kegiatan praktik biasanya berupa pembuatan nutrisi dengan bahan-bahan alami dari sekitar serta pengaplikasiannya pada tanaman di sawah dan kebun-kebun.

Selain teori dan praktik pertanian alami, mahasiswa KKP juga memperoleh pengetahuan tentang materi pengolahan pascapanen dan pemasaran produk pertanian alami. Untuk materi ini diberikan oleh bapak Muhammad Nur, Ketua KSPS.

Selain mahasiswa S1 dari UNISMUH, Salassae juga memberi ruang dengan menularkan ilmu pertanian alami kepada salah satu mahasiswa S2 Universitas Muslim Makassar jurusan pertanian.

Namanya Muhaimin Arsenio, oleh Komunitas Salassae, ia diberi lokasi khusus untuk menanam padi dengan sistem pertanian alami. Setiap hari ia ke sawah, ia bekerja layaknya seorang petani, menanam, membersihkan, menabur kompos, memberi nutrisi. Bedanya, setiap hari ia memotret lokasinya, mengukur tinggi tanaman dan memeriksa apakah ada hama atau penyakit. Petani di sini akhirnya belajar juga padanya. Setiap kali ia menemukan hambatan dalam praktiknya, ia tidak ragu menemui dan menanyakannya kepada petani Salassae. Selama masa penelitian di Salassae, ia berinteraksi, saling belajar dan bertukar pengetahuan dengan petani alami di Salassae.

Boleh jadi, pendidikan petani-petani  Salassae tidak setinggi mahasiswa-mahasiwa yang datang belajar, namun mereka membuktikan bahwa dengan ilmu dan pengetahuan pertanian alami,mereka bisa berbagi peran pengajaran selayaknya dosen-dosen di bangku kuliah.

Belajar bertani dengan mengandalkan alam seperti yang dilakoni Petani Alami di Salassae penting ditularkan kepada anak muda, mahasiswa dengan harapan kelak bisa diaplikasikan atau diteruskan ilmunya ke petani lain.

“Salah satu tugas para Petani Alami di Salassae, selain mampu berpraktik di lahan pertanian, juga diberi tanggung jawab lebih yaitu mengajarkan pengetahuan pertanian alami kepada petani lain. Agar tujuan tentang kedaulatan atas petani bisa dirasakan oleh petani kita” tutur Pak Wahid di sela diskusi malam bersama mahasiswa Unismuh di Balai KSPS.

Kita doakan, kelak mereka (para mahasiswa) bisa menjadi bagian dari perjuangan Petani Alami. Cita-cita kedaulatan rasanya tak lama lagi, karena mereka sebagai "Mahasiswa" telah berada di barisan bersama Petani Alami.

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.