Delapan alumni Program INSPIRASI Tahun 2018 mengerjakan proyek kerja lapangan (fieldwork project) sebagai tanggung jawab setelah kembali ke Indonesia. Program INSPIRASI (Indonesia Young Leaders Programme) dikelola oleh UnionAID bekerja sama dengan Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Universitas Teknologi Auckland (AUT), Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dan didukung oleh New Zealand Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT). Tujuan Program ini untuk membantu para pemimpin muda dari Indonesia Timur untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri mereka sehingga mereka dapat menjadi pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan di masyarakatnya dan wilayah Indonesia Timur yang lebih luas.
Yayasan BaKTI sebagai mitra program INSPIRASI di Indonesia mendapat mandat untuk melakukan monitoring dan evaluasi serta mengikuti perkembangan proyek lapangan yang dikerjakan oleh alumni. Proyek lapangan yang dikunjungi diawal, Co-Designing alternative earnings for housewives who live near the Popayato Paguat landscape di Gorontalo dan School-Based Child Sexual Abuse Prevention Programme di Kota Makassar.
Merancang Alternatif Pendapatan Untuk Ibu Rumah Tangga
Proyek Co-Designing alternative earnings for housewives who live near the Popayato Paguat landscape di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo dikerjakan oleh Citra Al Rasyid, dari Lembaga Burung Indonesia Gorontalo. Proyek ini bertujuan untuk melindungi hutan dan spesies kunci di Bentang Alam Popayato-Paguat dengan cara mengembangkan peluang mata pencaharian. November 2019, BaKTI mengunjungi proyek lapangan yang berlokasi di Dusun Molopoga, Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo – Pohuwato. Dusun Molopogo dipilih sebagai lokasi proyek karena jarang tersentuh oleh program dan belum ada aktifitas usaha perempuan berbasis rumah tangga.
Monitoring diawali dengan bertemu dan berdiskusi dengan ibu-ibu rumah tangga yang menjadi target proyek untuk brainstorming jenis-jenis usaha berbasis rumah tangga yang akan dijalankan. Ini merupakan pertemuan ke-4 sejak proyek dimulai. Kesempatan ini digunakan Citra untuk kembali menegaskan kepada ibu-ibu program pengembangan usaha perempuan ini harus berbasis rumah tangga dan dilakukan saat waktu luang di rumah sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di dusun. Pertemuan ini, menghasilkan keputusan bersama, ada dua jenis usaha rumah tangga yang akan dilakukan. Pertama, usaha kelompok katering makanan. Selama ini belum ada usaha katering di dusun ini dan banyak kegiatan keagamaan dan pertemuan pemerintah desa yang membutuhkan konsumsi makanan sehingga ini menjadi peluang bagus. Kedua, usaha individu berupa kue dan keripik pisang. Kenapa? Bahan baku tersedia di dusun sehingga modal usaha yang murah. Beberapa rencana tindak lanjut yang disepakati bersama diantaranya, pembentukan pengurus/ penanggung jawab kelompok usaha bersama katering, pelatihan bersama (uji coba) membuat makanan, pembuatan market place sebagai tempat pemasaran online dengan nama 'Portal Kuliner Desa Karya Baru' serta Pengenalan Bisnis Model Canvas agar bersama-sama merancang usaha dengan baik.
Selama kunjungan, BaKTI berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan beberapa orang yang terlibat dalam proyek lapangan ini. Seorang ibu rumah tangga Merlin Adam, istri Kepala Dusun (23 tahun) mengatakan sangat senang dan bersyukur ada peluang usaha dari rumah yang akan dikembangkan oleh Burung Indonesia Gorontalo bagi ibu-ibu di dusun Molopogo. Selama ini banyak waktu luang mereka yang terbuang setelah aktifitas mengurus rumah tangga.
Sedangkan fasilitator desa, Masniar Tahudin (38 tahun) yang banyak mendukung dalam berbagai pertemuan dengan warga mengungkapkan bahwa proses co-design yang diperkenalkan Citra sangat bermanfaat dan membantu tugasnya sebagai fasilitator masyarakat. Ketika proyek baru dimulai, Masnia banyak mendampingi Citra memfasilitasi pertemuan dengan kepala desa, kepala dusun dan ibu-ibu responden menggunakan proses co-design. Masnia berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendukung ibu-ibu agar mereka tetap semangat untuk menjalankan usahanya.
Proyek ini juga mendapat dukungan dari pemerintah desa setempat. Kepala Dusun Molopoga, Suprin Suma (29 tahun) sejak awal proyek ini aktif mendorong ibu-ibu di dusunnya untuk turut berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Citra. “Saya akan menjadi penyambung lidah bagi para suami yang belum paham tentang kegiatan ini sehingga mereka turut mendukung usaha istrinya” ungkap Suprin sembari tersenyum.
Sebagai lembaga pelaksana proyek lapangan ini, Burung Indonesia Gorontalo memegang peranan penting. Program Manager dari Burung Indonesia Gorontalo, Bapak Amsurya Amsa berterimakasih dan mengapreasi Program INSPIRASI yang telah memberikan peluang belajar yang sangat baik kepada stafnya (Citra). Citra membagikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama belajar di New Zealand seperti co-designing process, manajemen proyek kepada staf lain di Burung Indonesia Gorontalo. “Fieldwork project yang dikerjakan Citra ini terintegrasi dengan program yang dilakukan Burung Indonesia sehingga saling mendukung dan bersinergi termasuk mendorong perencanaan partisipatif dan isu gender. Keterlibatan perempuan saja tidak cukup tetapi keberpihakan terhadap perempuan jauh lebih penting”, kata Pak Amsurya.
Saat ini telah terbentuk beberapa kelompok perempuan dan produk unggulan melalui program Burung Indonesia dan dikerjakan oleh ibu-ibu, diantaranya usaha minyak kelapa di Desa Karya Baru. Burung Indonesia memberi dukungan teknis seperti penyediaan rumah produksi dan pelatihan-pelatihan. Harapannya, kelompok usaha yang dibentuk dari fieldwork project INSPIRASI, dapat bersinergi dan memperkuat kelompok usaha yang telah ada sebelumnya. Burung Indonesia Gorontalo berkomitmen untuk tetap melanjutkan kegiatan proyek ini, walaupun pendanaan dari UnionAID telah selesai.
Melibatkan Orang tua Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Proyek School-Based Child Sexual Abuse Prevention Programme yang dikerjakan oleh Andi Arifayani, dari Yayasan LemINA Makassar mengambil lokasi proyek SD Inpres Kampus IKIP. Tujuan proyek ini untuk menciptakan prototyping lingkungan sekolah yang aman bagi tumbuh kembang anak.
Monitoring yang dilakukan BaKTI di Desember 2019 bertepatan dengan kegiatan terakhir proyek ini, yaitu Sharing bersama orang tua siswa yang mengusung tema “Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual dan Pornografi”. Sebelumnya, LemINA telah melaksanakan 3 kali Pelatihan Pencegahan Pelecehan Seksual terhadap anak bagi guru-guru di sekolah tersebut. Sharing ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua pentingnya menjaga anak dari kekerasan seksual dan pornografi. Serta mengajak orang tua untuk bekerjasama dengan sekolah dalam mendukung terbentuknya lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak. Kepala Sekolah SD Inpres Kampus IKIP Makassar Hj. Sujirah dalam sambutan pembukaan sangat bersyukur dan berterima kasih karena sekolah ini sebagai pilot awal mendapatkan pembelajaran penting dan menyaksikan langsung proses transfer pengetahuan kepada anak-anak di sekolahnya bagaimana mengantisipasi kekerasan seksual dan pornografi terhadap mereka. “Saya sangat berharap pembelajaran dari program ini berkelanjutan dan mendorong guru-guru di sekolah ini agar memasukan materi pembelajaran yang sudah di dapat sewaktu pelatihan dalam mengajar anak-anak” ungkap Ibu Hj. Sujirah.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Dasar Dr. Hikmah Manganni. Spd, MPd mewakili Dinas Pendidikan Kota Makassar mengapresiasi program yang telah dilakukan oleh Yayasan LemINA dan akan melibatkan LemINA dalam diskusi lebih lanjut mengenai PAUD.
Diakhir pertemuan, orang tua diminta untuk menulis pesan dan beberapa bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh orang tua setelah pertemuan ini. Harapannya semua pihak bergotong royong mencegah kekerasan seksual dan pornografi dengan memberikan edukasi sejak dini kepada anak.
Tantangan dalam menjalankan setiap program pasti ada, tantangan terbesar adalah terkait keberlanjutan program. Harapannya agar proyek lapangan yang dilaksanakan oleh kedua alumni program INSPIRASI dapat berkesinambungan dan memberikan manfaat buat masyarakat. Selain itu ilmu yang diperoleh melalui program INSPIRASI dapat terus dibagikan dan diimplementasikan oleh alumni di lembaga tempat kerja alumni dan di masyarakat.