Mengangkat Martabat Kopi Manggarai
Penulis : Tim KEHATI
  • Sumber: KEHATI
    Sumber: KEHATI

Andre melihat banyak potensi yang dimiliki oleh desanya yang belum dikelola dengan baik. Dengan pemandangan yang indah dan pohon kopi yang bertebaran dimana-mana, seharusnya Desa Ulu Wae yang menjadi tempat tinggalnya, dapat menjadi tujuan wisata yang menjanjikan. Belum lagi budaya minum kopi masyarakat desa yang kental. Menyeruput kopi hitam berkualitas seolah menjadi ritual hari-hari yang wajib dilakukan. Hal yang tentu menjadi daya jual tersendiri bagi wisatawan muda yang gandrung menikmati kopi berkualitas nan enak.

Namun, sebagaimana permasalahan klasik di berbagai daerah di Indonesia, masih banyak masyarakat dan pemerintah daerah yang belum memiliki kemampuan atau kemampuan dalam mengelola kekayaan alam yang diberikan Tuhan YME.

Berbekal pelatihan dan masukan dari berbagai pihak. Perlahan wawasan dan visi Andre mulai terbentuk. Berkeinginan kuat untuk memperbaiki tata kelola kopi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desanya, Andre membentuk wadah komunitas anak muda bernama Komunitas Kreatif (Koker) pada tahun 2020.

Salah satu kegiatan Koker adalah memberikan edukasi kepada petani kopi untuk memproduksi kopi berkualitas, dari kopi asalan menjadi kopi specialty yang memiliki nilai jual tinggi. Kopi asalan adalah kopi yang diproses dari awal panen sampai menjadi green bean dengan control kualitas yang rendah, misal dicampurnya buah kopi yang mentah dan matang, penjemuran yang asal sehingga kadar air masih tinggi, dan tercampur dengan biji yang cacat. Kopi specialty adalah kopi single origin (berasal dari suatu wilayah), jumlah biji cacat 0%, dan memiliki grade di atas 80 dari skor maksimum 100, serta dapat dengan mudah ditelusuri asal usulnya.

Andre sendiri menjual beberapa jenis kopi yang sudah dikemas ke beberapa pihak, seperti café, toko kopi, dan hotel yang berada di kawasan Manggarai. Untuk meningkatkan nilai jual kopi dan menambah jaringan di industri kopi, Andre bergabung dengan Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Asnikom) dan Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG).

Kopi Manggarai sendiri memiliki keunikan tersendiri. Kopi-kopi yang dihasilkan bukan berasal dari kebun yang terkonsentrasi, melainkan dari pohon yang tumbuh di pekarangan dan lahan di sekitar perumahan warga. Fenomena yang memiliki kelebihan dengan karakter rasa yang beragam, namun juga memiliki tantangan tersendiri, terutama pada konsistensi pengelolaan biji kopi.

Lahan kebun kopi rakyat yang luas membuat Manggarai dapat menjual kopinya ke dalam dan luar negeri, termasuk ke daerah sentra kopi tetangga seperti Bajawa, antara lain jenis yellow caturra yang banyak dijual disana.

Kesuksesan Bajawa sebagai sentra kopi yang populer, bukanlah usaha sekejap mata. Dukungan pemerintah Kabupaten Ngada yang dirasakan sangat kuat. Tak heran jika bicara kopi asal Flores identik dengan Kopi Bajawa. Hal inilah yang menggelitik Andre dan banyak penggemar kopi lain.

“Bicara kopi Flores, hampir semua orang menghubungkannya dengan Kopi Bajawa. Tapi kami tak berputus asa. Semoga saya dan komunitas kreatif di Desa Ulu Wae dapat mengangkat martabat kopi Manggarai sehingga semakin dikenal oleh para penikmat kopi. Kami juga akan terus berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mewujudkan semua ini, termasuk pemerintah daerah,” ujar Andre.

Selain mendorong tata kelola kopi yang lebih baik di Desa Ulu Wae, Andre juga aktif  mendorong budidaya sayur-sayuran, ikan air tawar dan pembuatan aquaponik dengan menggunakan botol air minum bekas. Usaha ini dia lakukan atas dasar kesukaan dan kecintaannya di bidang pertanian, khususnya tanaman hortikultura. Komunitasnya juga membuat karya seni dari bahan dasar kopi, seperti lukisan ampas kopi, hiasan dinding dengan ranting kopi, dan mempromosikannya melalui media sosial.

Dalam sehari dia bisa meraup keuntungan ratusan ribu dari penjualan sayur-sayuran. Pupuk yang dia gunakan adalah seratus persen pupuk organik. Selama ini dia memasarkan sayuran di sekitaran kampung Biting dan seluruh wilayah Colol. Permintaan yang cukup banyak ini membuatnya kewalahan dalam pengerjaan dan pemasarannya. Baginya, Komunitas Kreatif Desa Ulu Wae-KOKER adalah wadah yang paling tepat untuk bisa berbagi ilmunya dan menimbang banyak pengalaman di bidang pertanian, baik dari budi daya, pengolahan pasca panen dan pemasaran.

Andre berharap dapat menularkan semangat untuk membangun Desa Ulu Wae yang dia lakukan kepada masyarakat, terutama generasi muda, baik dari budidaya kopi, komoditas lain, maupun pariwisata.


Artikel bersumber dari situs web Yayasan KEHATI dan dapat dibaca pada link https://www.kehati.or.id/mengangkat-martabat-kopi-manggarai/

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.