Menyusun perencanaan adalah bagian yang sangat penting dalam upaya pembangunan. Perencanaan yang tepat, akan menjadi awal dari sebuah pembangunan yang baik dan berkelanjutan. Distrik Oransbari, sebuah distrik di Kabupaten Manokwari Selatan yang memiliki empat belas kampung ini pun pada tahun ini telah menyusun perencanaan mereka. Berbeda dari sebelumnya, perencanaan mereka dijalankan secara bersinergi dengan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan yang berada di wilayah mereka.
Mulanya, Kampung Waroser yang merupakan salah satu kampung di Distrik Oransbari inilah yang lebih dulu menjalankan perencanaan kampung mereka secara bersinergi untuk perencanaan pada tahun 2020. Didampingi oleh program KOMPAK-LANDASAN, Kampung Waroser menjadi salah satu wilayah percontohan untuk program sinergi perencanaan yang tengah dikembangkan oleh KOMPAK-LANDASAN Fase II di Papua dan Papua Barat. Melalui sinergi perencanaan ini, lahir dokumen-dokumen perencanaan di tingkat kampung, Puskesmas dan sekolah dasar yang disusun bersama-sama dan memuat program-program kerja yang akan dijalankan secara bersinergi. Dokumen-dokumen rencana ini selanjutnya menjadi acuan bagi kampung, Puskesmas dan sekolah dalam menjalankan pembangunan pada unit masing-masing.
Melihat Kampung Waroser yang telah menerapkan sinergi perencanaan dalam menyusun program kerja mereka, ketiga belas kampung lainnya di Distrik Oransbari pun tertarik untuk melakukan hal yang sama. Adalah Yakobus F. Ramar, Kepala Distrik Oransbari yang mendukung penuh kegiatan ini. Beliaulah yang menginisiasi pertemuan kampung-kampung yang ada di wilayahnya untuk menyepakati bersama penggunaan model sinergi perencanaan untuk penyusunan program kerja di seluruh kampung. Di samping itu, Pak Yakobus pun mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kampung di wilayahnya agar dapat menyediakan anggaran untuk kegiatan workshop sinergi perencanaan di masing-masing kampung.
Hasilnya, pada Februari 2021, keempat belas kampung yang ada di Distrik Oransbari pun telah menyusun perencanaan mereka secara bersinergi dengan Puskesmas dan sekolah dasar yang ada di wilayah mereka. Semua proses perencanaan yang mereka lakukan difasilitasi oleh fasilitator kabupaten yang sebelumnya telah dilatih dalam Training of Trainer Sinergi Perencanaan. Kegiatan ini juga terus didampingi oleh tim KOMPAK-LANDASAN hingga menghasilkan program kerja baik di tingkat kampung, maupun unit layanan yang siap diimplementasikan. Berkat kerjasama seluruh jajaran mulai dari tingkat kabupaten hingga kampung dan unit layanan, dengan demikian Distrik Oransbari menjadi distrik pertama di wilayah Papua Barat yang telah menjalankan seluruh perencanaan kampungnya secara bersinergi dengan Puskesmas dan sekolah.
“Saya ikut memfasilitasi sinergi perencanaan di Kampung Waroser tahun lalu. Dari situ saya bertekad, seluruh kampung dalam wilayah distrik saya juga harus bisa melakukan hal yang sama demi kemajuan pembangunan mereka. Akhirnya hal ini bisa terwujud sekarang.” Ungkap Yakobus F. Ramar, Kepala Distrik Oransbari.
Para fasilitator kabupaten yang mendampingi seluruh proses hingga selesai pun menjadi salah satu faktor berjalannya proses ini dengan baik. “Selama tiga minggu kami memfasilitasi empat belas kampung menyusun perencanaannya bukanlah proses yang gampang. Tapi masyarakatlah yang memberi kami semangat untuk mengerjakan ini. Juga ada tim KOMPAK-LANDASAN yang tidak kalah bersemangatnya mendampingi kita di sini.” Ungkap Yeri Pulungan, salah satu fasilitator sinergi perencanaan di Kabupaten Manokwari Selatan.
Dari bidang kesehatan, Giman, Kepala Puskesmas Oransbari menyampaikan “Kami di Puskesmas sangat terbantu dengan sinergi perencanaan ini. Kami jadi bisa menyusun program kerja sesuai dengan permasalahan kesehatan yang terjadi dan mengkonfirmasi langsung kepada masyarakat melalui musyawarah kampung yang kami ikuti.”
“Semoga apa yang telah direncanakan dapat dijalankan dengan baik”. Begitulah harapan-harapan yang muncul dari para kepala-kepala kampung, maupun kepala distrik dan unit layanan di seluruh wilayah program setelah melakukan workshop sinergi perencanaan.
Seperti yang kita ketahui, anggaran dana untuk kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat sangatlah besar. Ditambah lagi dengan dana otonomi khusus yang mereka miliki. Namun, sejumlah kampung terus mengalami masalah yang sama di setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan ada yang keliru dalam melihat dan mengidentifikasi permasalahan, serta dalam menentukan kegiatan untuk mengatasi permasalahan. Sinergi perencanaan ini pun hadir untuk membantu kampung dan unit layanan mengkaji permasalahan secara menyeluruh, serta menentukan prioritas-prioritas kegiatan yang harus dilakukan. Juga bagaimana kampung dan unit layanan saling mengisi dan berbagi peran dalam menjawab permasalahan. Seperti itulah perencanaan berguna untuk mengatasi masalah yang terjadi saat ini dan memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.
Namun, tentu menyusun rencana saja belumlah cukup. Implementasi dari apa yang telah direncanakan juga merupakan bagian yang sama pentingnya dari rencana itu sendiri untuk memastikan bahwa tujuan yang diharapkan tercapai. Selain itu, mengambil pelajaran dari implementasi juga perlu dilakukan agar dapat membuat peningkatan yang berkelanjutan dari waktu ke waktu. Maka dari itu, monitoring dan evaluasi merupakan proses yang harus dijalankan agar rencana yang telah disusun tidak berakhir hanya sebagai rencana belaka.
Pentingnya Monitoring Evaluasi Kegiatan
Monitoring dan evaluasi adalah komponen utama dalam proses manajemen kegiatan. Tujuannya untuk memantau, mengendalikan, dan menilai pelaksanaan program yang telah direncanakan sebelumnya agar dapat memastikan bahwa implementasi dapat berjalan dan terkendali secara efektif dan efisien. Untuk itu, sebagai salah satu tahapan dari siklus pembangunan kesehatan dan pendidikan masyarakat dalam model sinergi perencanaan kampung dan unit layanan, yang sebelumnya telah dimulai dengan tahapan perencanaan, dilaksanakan kegiatan Pelatihan Monitoring Implementasi Kegiatan dari Sinergi Perencanaan. Kegiatan yang berlangsung pada Juni 2021 di Kabupaten Manokwari Selatan ini kembali melibatkan kampung, Puskesmas dan sekolah dasar di wilayah program yang sebelumnya telah menyusun perencanaan mereka secara bersinergi melalui workshop sinergi perencanaan. Dalam kegiatan ini para peserta memperoleh pengetahuan tentang alat kaji yang tepat untuk melakukan monitoring terhadap program kerja yang telah mereka rencanakan bersama-sama.
Dari alat kaji monitoring evaluasi kegiatan, kita dapat memantau kemajuan pelaksanaan program secara berkala dan ketercapaian tujuan. Selanjutnya dari sini kita dapat mengevaluasi pelaksanaan program dan menjadikannya acuan atau pembelajaran untuk pelaksanaan di waktu ke depan. Dengan demikian dapat memberi kontribusi perbaikan berkelanjutan atas pembangunan bagi layanan dasar kesehatan dan pendidikan di wilayah setempat.
Pelatihan ini berlangsung dengan sistem learning by doing. Bukan hanya teori tentang monitoring evaluasi melainkan peserta juga mempraktekan langsung bagaimana menggunakan alat kaji monitoring evaluasi kegiatan mereka. Hasilnya, setiap kampung memiliki kerangka monitoring evaluasi kegiatan yang telah mereka pahami cara kerjanya dan akan membantu mereka dalam mencapai tujuan dari perencanaan.
“Sejak kemarin kami berpikir, bagaimana memastikan apa yang sudah kami rencanakan ini bisa berjalan dengan baik. Sia-sia kami bekerja untuk menyusun perencanaan tapi akhirnya pada pelaksanaannya juga tidak tercapai. Akhirnya di kegiatan ini kami dapat jawabannya.” Ungkap Yonas Waran, Kepala Kampung Warkwandi.
Sejalan dengan Yonas, Imam Muslim, Kepala Kampung Margomulyo juga menyampaikan kekhawatirannya tentang rencana yang telah susah payah mereka susun. “Kita sudah susah payah menyusun perencanaan sendiri. Tapi kalau pelaksanaannya tidak sesuai, tidak ada juga gunanya.” Papar Imam. Menjawab hal tersebut, ia menambahkan, “Untuk itu, apa yang sudah kami pelajari tentang monitoring dan evaluasi ini akan kami coba terapkan untuk pelaksanaan rencana kami agar bisa berjalan seperti yang sudah direncanakan.”
Apa yang dikhawatirkan oleh Pak Yonas dan Pak Imam ini juga menjadi kekhawatiran bersama di seluruh kampung, tak terkecuali juga di unit layanan masyarakat. “Selesai dengan menyusun program kerja, kami Kembali didampingi untuk melakukan monitoring evaluasi program. Ini sangat membantu memastikan program kerja yang kita susuan bisa tercapai untuk perbaikan kualitas pendidikan di Distrik Oransbari.” Ungkap Kepala SD YPK 12 Oransbari, Herni Tandilintin.
Kepala Distrik Oransabari sendiri tak henti-hentinya mengucap terima kasih kepada tim KOMPAK-LANDASAN yang telah mendampingi mereka selama ini. “Kami berterima kasih sekali pada program KOMPAK-LANDASAN yang terus mendampingi kami mulai dari menyusun perencanaan hingga sekarang mengajarkan kami cara melakukan monitoring dan evaluasi atas program kerja yang kami susun. Kami sangat terbantu berkat bimbingan tersebut, sedikit demi sedikit, kami bergerak untuk menjadi lebih baik.” Ungkapnya.
Pelatihan monitoring evaluasi kegiatan sinergi perencanaan ini sendiri tidak hanya dijalankan di Kabupaten Manokwari Selatan. Tujuh kabupaten lainnya di Provinsi Papua dan Papua Barat pun turut berlatih melakukan monitoring evaluasi dari kegiatan sinergi perencanaan yang telah mereka lakukan. Tujuh kabupaten lain yang menjadi wilayah kerja program KOMPAK-LANDASAN ini adalah Jayapura, Nabire, Asmat, Boven Digoel, Sorong, Kaimana dan Fakfak. Ketujuh kabupaten tersebut pun sebelumnya telah didampingi dalam menyusun perencanaan secara bersinergi dengan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan.
Dari pelatihan monitoring evaluasi kegiatan sinergi perencanaan ini, lahir pengetahuan untuk melakukan monitoring secara berkala atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan secara bersinergi antara kampung, Puskesmas dan sekolah dasar. Dalam menjalankan proses monitoring kegiatan ini, tim KOMPAK-LANDASAN akan terus mendampingi kampung, Puskesmas dan sekolah dasar. Di samping itu, ke depannya penguatan kapasitas distrik juga akan dilakukan agar pemerintah distrik dapat melakukan tugas koordinasi dan pengawasan pembangunan melalui pengetahuan dan pengalaman praktis dari monitoring dan evaluasi terhadap pelaksnaan kegiatan-kegiatan di kampung dan unit layanan dalam wilayahnya. Begitulah upaya yang dilakukan KOMPAK-LANDASAN untuk menghadirkan tahapan yang lengkap dari siklus pembangunan kesehatan dan pendidikan masyarakat dalam model sinergi perencanaan.