Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat terasa bagi berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak saja dalam aspek kesehatan tetapi juga dalam seluruh dimensi kehidupan manusia seperti finansial, pendidikan dan budaya. Harus diakui begitu banyak kemunduran yang terjadi dalam berbagai aspek tersebut. Oleh karena itu, harus ada langkah baik dan inovatif yang dilakukan untuk membantu penanganan permasalahan di setiap aspek tersebut sekaligus mencari solusi.
Dalam dunia pendidikan sendiri, begitu banyak persoalan yang muncul diakibatkan oleh pandemi ini. Pada masa pandemi, guru dan siswa tidak diperkenankan untuk melakukan interaksi belajar dan pembelajaran seperti biasanya. Sebagai gantinya, guru dan siswa diharuskan untuk memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media untuk berinteraksi dalam hal ini mengajar dan belajar. Guru dan siswa bisa memanfaatkan berbagai macam aplikasi sehingga proses belajar mengajar tetap terjadi.
Selain sekolah formal, terdapat begitu banyak lembaga pendidikan nonformal dan informal mengalami kondisi serupa. Kebanyakan lembaga tersebut terpaksa menunda kegiatan sampai status di daerah tersebut berubah menjadi zona hijau. Namun, ketika status kembali pada zona kuning atau merah, maka lembaga atau komunitas terpaksa menunda lagi segala bentuk kegiatan.
Salah satu efek yang paling terasa dalam dunia pendidikan adalah learning loss. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, learning loss adalah hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran yang mengakibatkan penurunan penguasaan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, ketika beranjak ke level yang lebih tinggi, siswa cenderung memiliki pengetahuan dan kompetensi yang terbatas. Hal ini tidak dapat dibiarkan terus terjadi terus-menerus karena dapat mengakibatkan kerugian jangka panjang dalam dunia pendidikan.
Menanggapi hal ini, lembaga Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) yang Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mencari upaya-upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai kabupaten di Indonesia. Fokus utama dari lembaga ini adalah meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa-siswi.
Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, INOVASI mengadakan lokakarya sebanyak tiga kali. Lokakarya yang ketiga bertema Manajemen Publikasi Pembangunan Pendidikan di NTT. Lokakarya ini melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan di NTT seperti dinas pendidikan dari berbagai kabupaten, Dinas Kominfo, pengajar, komunitas literasi dan komunitas belajar lainya. Dalam lokakarya ini, INOVASI menghadirkan berbagai Narasumber yang sangat kompeten dalam bidangnya. Narasumber memberikan pelatihan-pelatihan teknis bagi peserta untuk peningkatan kapasitas peserta.
Lokakarya ketiga berlangsung selama dua hari dari tanggal 10-11 Agustus 2021. Pada lokakarya hari pertama, Pelatihan-pelatihan yang diberikan adalah pelatihan pembuatan Nawala. Peserta lokakarya diberikan tips-tips bagaimana membuat sebuah Nawala, setelah itu peserta dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan teknis dalam mendesain Nawala. Narasumber juga menunjukkan contoh-contoh majalah atau buletin yang menjadi referensi peserta.
Berikutnya, peserta dilatih untuk membuat situs web untuk instansi dengan mendatangkan narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya dari Niagahoster. Peserta juga langsung dipandu dari membeli domain dan dilatih untuk membuat websitenya sendiri. Hal ini sangat bermanfaat karena pada masa ini masyarakat cenderung untuk mengakses informasi menggunakan via internet. Selain itu juga, peserta diberikan kesempatan untuk mendengarkan praktik-praktik baik dari komunitas atau lembaga yang telah memiliki track record yang baik dalam memanfaatkan internet sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sangat membantu untuk memotivasi lembaga-lembaga lain untuk melakukan hal yang serupa.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan kendala-kendala yang dialami serta berdiskusi untuk mencari solusi untuk permasalahan yang dialami. Inovasi sangat mendorong lembaga-lembaga pendidikan di NTT untuk berinovasi dan menemukan cara-cara baik untuk pengembangan pendidikan di daerah masing-masing.
Pada lokakarya hari ke II, peserta diminta untuk berbagi cerita dan pengetahuan yang telah didapatkan pada hari pertama dan juga diperbolehkan untuk menyampaikan kendala yang dialami. Dalam sharing ini, peserta menyampaikan bahwa mereka sangat bersyukur dan senang dengan informasi-informasi yang diberikan oleh narasumber-narasumber. Peserta mengharapkan agar inovasi dapat berbagi materi yang dipaparkan oleh narasumber agar bisa dijadikan pedoman oleh peserta.
Setelah itu, peserta mendapatkan mendengarkan materi dari salah satu staf Grab Indonesia. Narasumber menjelaskan bagaimana mengelola akun media sosial dari suatu lembaga. Informasi ini sangat relevan dan bermanfaat untuk diketahui karena begitu banyak akun sosial media lembaga yang tidak begitu dimanfaatkan. Antusias peserta pelatihan yang sangat tinggi untuk sesi ini juga sangat tinggi. Dalam sesi ini, INOVASI bersama narasumber membuat grup peserta berdasarkan kabupaten untuk berdiskusi dalam membuat akun sosial media untuk dinas pendidikan di kabupaten tersebut. Narasumber memberikan panduan sekaligus memandu peserta dalam berdiskusi. Harapannya, dinas pendidikan bisa memiliki konsistensi dan panduan dalam mengelola akun sosial untuk peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Lokakarya ke III kemudian ditutup dengan pidato dari direktur lembaga INOVASI dan Kepada Dinas Pendidikan Provinsi NTT. Bapak kepala Dinas menekankan bahwa setelah mengikuti lokakarya dan mendapatkan berbagai macam pengetahuan, peserta diharapkan untuk mempraktikkan di lembaga masing-masing.
Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia. INOVASI meliputi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta mitra-mitra di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur. Program ini berupaya mengidentifikasi dan mendukung perubahan dalam hal praktik pembelajaran, sistem, dan kebijakan pendidikan yang secara nyata mampu mempercepat peningkatan hasil belajar siswa. INOVASI dikelola oleh Palladium atas nama Pemerintah Australia, melalui Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), yang secara resmi dimulai pada 18 Januari 2016.