Eko Rusdianto

Jumlah Artikel : 8

 Perempuan Kajang menyunggi barang, berjalan keluar dari kawasan Kajang Luar, Bulukumba, Sulawesi Selatan, Desember 2024. Masyarakat Kajang adalah masyarakat adat yang hidup sederhana dan memegang teguh ajaran Ammatoa. Filosofi hidup mereka disebut kamase-masea, ajaran hidup sederhana dan menjaga keseimbangan ekologis. (Foto: Iqbal Lubis)
Lingkungan Hidup | Edisi 230 | April 2025

Di Toraja, lembah-lembah yang diapit oleh tebing batu selalu menjadi area pertanian basah. Produksi padi terus digenjot karena penduduk makin bertambah. Varian padi baru yang diperkenalkan pemerintah dengan usia panen sesingkat tiga bulan menjadikan pengelolaan lahan semakin cepat. Padi-padi lokal yang usia panennya...

Laurensius Kevin (21) membacakan beberapa doa untuk leluhur ataudewa penjaga bumi sebelum melakukan penyembelihan ayam saat ritual Adat Kallode-lode, Tana Toraja, Novemmber 2024. Foto oleh Iqbal Lubis.
Lingkungan Hidup | Edisi 229 | Maret 2025

Cerekang adalah nama sebuah kampung di Desa Manurung, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kampung ini dibelah oleh jalan utama yang menghubungkannya dengan Malili, pusat kabupaten. Sepintas tak ada yang spesial saat melewatinya. Ia tampak serupa dengan kampung-kampung lain di kabupaten tersebut yang memiliki...

FADLAN SILAWANE, MEMPERLIHATKAN HASIL PANCING IKAN MERAH DI DESA TEHORU, KECAMATAN TEHORU, MALUKU TENGAH <br> Foto Eko Rusdianto
Lingkungan Hidup | Edisi 207| Mei 2023

Kisah inspiratif kali ini hadir dari nelayan Tehoru, di Seram, Maluku Tengah. Mereka spesialis penangkap tuna secara alami dan berkelanjutan, tak seperti pelaku industri tuna di kawasan.

Juli 1979, seorang bayi laki-laki lahir di sebuah kampung pesisir pulau Seram, Maluku Tengah. Ia kelak dikenal dengan sapaan Pak Moh. Seorang nelayan pemancing...

Lukisan cap tangan (rock art) di Leang Jarie, dengan ujung jari runcing. Di situs ini lukisan cap tangan berusia 39.400 tahun lalu. <br> Foto: Eko Rusdianto/ Mongabay Indonesia
Lingkungan Hidup | Edisi 188 | Oktober 2021

Lukisan purba terancam hilang. Mulai terlihat bercak putih, dan pengelupasan lukisan bak petaka di depan mata.

“Kita tak bisa menghentikan kerusakan lukisan ini. Hanya berusaha memperlambatnya,” kata Rustan, arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan.

Selama empat tahun, BPCB membentuk tim restrukturisasi data dan...

Warga Kalaodi yang bermukim di daratan tinggi Pulau Tidore, Maluku Utara sangat tahu cara mencintai alam. Bagi mereka, merusak alam bukan hanya melukai leluhur, tapi juga membawa kesengsaraan bagi orang-orang di Kota Tidore.

Kalaodi telah ada sejak masa kepemimpinan Nuku Muhammad Amiruddin atau lebih dikenal dengan nama Sultan Nuku. Pada tahun...

Situs Hatu Lila atau Batu Lidah di perkebunan kakao. <br> Foto: Eko Rusdianto/Historia

Bukan hanya punya alam nan indah, Seko kaya situs purbakala. Kondisinya memprihatinkan.

Dataran tinggi Seko, Sulawesi Selatan masih kemarau. Udara malamnya semakin dingin, tapi siang hari panasnya menyengat. Permukaan jalannya dipenuhi gumpalan debu, amat licin. Menyambangi Kecamatan Seko, sekitar 120 km dari kota Kecamatan Sabbang atau sekitar...

Foto: Yusuf Ahmad/Yayasan BaKTI

Minyak jelantah menjadi persoalan yang kompleks, telah diketahui sejak lama namun tak memiliki jalan keluar. Di Kota Makassar setidaknya sebanyak 17 ton minyak bekas pakai atau minyak jelantah dapat dihasilkan setiap hari dari rumah tangga, hotel, restoran, dan pabrik makanan. Ini tentu persoalan lingkungan yang sangat serius. Di tangan pihak yang tak...

Foto: Armin Septiexan/Yayasan BaKTI
Pembangunan Manusia | Edisi 162 | Juli - Agustus 2019

Untuk mencapai sekretariat Lakoat.Kujawas kita harus melalui jalan sempit dengan tikungan tajam. Pemandangan September yang memasuki musim kering menjadi sangat membosankan. Daun sedang gugur. Pohon sedang sekarat. Tapi, pemandangan berbeda akan nampak jika Anda menyusurinya pada Januari hingga Juli, kawasan itu akan nampak hijau dan asri. Sungai...

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.