Pastor Vesto dan Perjuangannya untuk Orang Asmat (Bagian 2)
Penulis : Petrus Supardi
  • Foto: N.J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI
    Foto: N.J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI

Awal Januari 2018, Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak dan gizi buruk melanda Asmat. Sebanyak 72 anak berumur kurang dari lima tahun meninggal dunia. KLB tersebut menjadi berita nasional bahkan internasional dan diliput berbagai media.

Setahun yang lalu tepatnya di akhir Januari 2018, LANDASAN  Papua menggelar Pelatihan Tupoksi bagi aparat kampung di distrik Akat. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Pastor Vesto untuk mengungkapkan harapannya agar LANDASAN Papua juga bisa masuk ke Distrik Akat.

Ketika berita tentang KLB campak dan gizi buruk semakin meluas, Tim KOMPAK -LANDASAN II bertemu dengan Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo dan menyatakan rencana kegiatan terkait penanganan pasca KLB campak dan gizi buruk serta rencana LANDASAN untuk memperluas daerah implementasi program ke Distrik Akat dan Atsj. Akan tetapi, Wakil Bupati Asmat masih meragukan rencana tersebut, mengingat masyarakat di distrik Akat masih tertutup dan beberapa program pembangunan belum berjalan secara efektif.

Foto: N. J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI
Foto: N. J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI


Keraguan tersebut dijawab oleh Pastor Vesto. Beliau mengantar Tim LANDASAN mengunjungi Distrik Akat dan melihat langsung kondisi Puskesmas Ayam dan SD YPPK St. Martinus de Pores Ayam. Setelah kunjungan tersebut, Pastor Vesto yakin harapannya dapat terwujud. Pastur yang ditahbiskan menjadi Imam Gereja Katedral Salib Suci Agats pada 14 Agustus 2011 ini yakin suatu saat program LANDASAN akan masuk ke Distrik Akat.

Penantian panjang Pastor Vesto terjawab. Hari itu, Selasa, 20 Maret 2018, Kedutaan Besar Australia dan tim KOMPAK LANDASAN Papua tiba di Ayam, Distrik Akat. Suasana gembira dan haru membaur, menyatu bersama alam semesta dan leluhur orang Asmat di Akat.

Kunjungan Kedutaan Besar Australia dan KOMPAK LANDASAN diikuti pula dengan kehadiran Kordis Akat, Arita Adelheid M. Orinbao pada pertengahan April 2018. Proses pendampingan di unit layanan kampung, sekolah dasar, Puskesmas dan HIV-AIDS mulai berjalan sejak kehadiran Arita di sana. 

Pastor Vesto selalu menunjukkan komitmen berjalan bersama LANDASAN. Dirinya selalu menyempatkan untuk hadir di setiap kegiatan LANDASAN, baik yang dilaksanakan di Ayam maupun di Akat. “Saya bilang ke teman-teman Pastor, LANDASAN datang untuk bantu para Pastor. Program yang dilaksanakan di kampung, sekolah dasar, Puskesmas, HIV-AIDS oleh LANDASAN ini erat kaitannya dengan pelayanan pastoral. Karena itu, para Pastor harus mendukung,” tuturnya bersemangat.

Foto: N. J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI
Foto: N. J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI


Pada tanggal 17-23 Mei 2018, LANDASAN Papua menggelar pelatihan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di aula Kantor Distrik Akat. Peserta yang hadir berasal dari kepala sekolah dasar, guru operator, komite sekolah dan kepala kampung. Peserta berasal dari 8 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama.

Pastor Vesto mengurus segala persiapan. Dirinya bersama Kordis Akat, Aritas Adelheid M. Orinbao mengantar undangan ke kampung-kampung di luar pusat Distrik Akat. Keduanya membutuhkan waktu dua hari untuk menjangkau enam kampung di luar Distrik Akat.

Selama pelatihan SPM dan MBS di Distrik Akat, Pastor Vesto sendiri memastikan ketersediaan penginapan peserta, makan dan minum. Setiap pagi, ia lebih awal hadir di aula. Ia memastikan bahwa pelatihan harus berjalan lancar. Pada sore hari, ia pulang paling akhir, setelah peserta kembali ke rumah masing-masing. Ia berharap setelah mengikuti pelatihan SPM dan MBS para guru bisa menerapkannya di sekolah masing-masing.

Pelatihan SPM dan MBS di Distrik Akat mulai menampakkan hasil. SD YPPK St. Martinus de Pores Ayam langsung melakukan revitalisasi Komite Sekolah. Kepala Sekolah, Herlina Silubun membenahi ruang Perputakaan. Data guru terpampang rapi di ruang guru.

Selain SD YPPK Martinus de Pores Ayam, SD YPPGI Ayam pun langsung berbenah. Sekolah yang sebelum kehadiran LANDASAN ditumbuhi rumput sudah bersih dibabat oleh pemuda kampung. Sedangkan pelatihan SOP Non Teknis dan RUK untuk Puskesmas Akat dan Atsj dilaksanakan tanggal 8-12 Mei 2018. Seusai pelatihan, Puskesmas Ayam langsung menggelar rapat. Kepala Puskesmas Ayam, Teguh Sunarto mengkoordinir stafnya menyusun SOP, membuat struktur dan juga alur layanan Puskesmas Ayam.

Foto: N. J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI
Foto: N. J. Tangkepayung/Yayasan BaKTI


Sedangkan di tingkat kampung, sejak kehadiran Kordis Akat, Arita di Ayam pada bulan April 2018, proses sensus penduduk berbasis SAIK sudah dimulai. Pastor Vesto dan Arita bergerak cepat. Keduanya ke kampung-kampung dan bertemu dengan kepala kampung untuk pemilihan kader kampung. Hasilnya, setiap kampung memilih dua orang kader. Arita langsung mendampingi proses pengisian form sensus yang berbasis SAIK. Kini,  Seluruh kampung yang berada Distrik Akat telah selesai melakukan sensus berbasis SAIK.

Pastor Vesto telah membuktikan bahwa orang Asmat bisa membangun kampungnya. Mereka hanya perlu dilatih dan didampingi. Ia mempersembahkan seluruh hidupnya untuk pelayanan kemanusiaan bagi orang Asmat dengan tidak membedakan asal suku, marga, dan agama. Semua umat di Distrik Akat dilayaninya dengan senang hati.

Ia tidak memiliki dana operasional yang besar. Hanya berbekal satu speed boat dengan mesin mercury tua yang sering rusak dan macet di perjalanan, ia mengunjungi warga sampai ke dusun dan bevak. Pernah sekali, beliau terkatung-katung di tengah sungai hingga empat jam karena mesin perahunya rusak. Beliau sempat menuturkan harapannya untuk mendapatkan mesin perahu yang baru agar bisa menjangkau kampung-kampung yang lebih jauh.

Pastor Vesto mengungkapkan bahwa kehadiran LANDASAN Papua di Distrik Akat sangat membantu dirinya dalam menjalankan tugas pelayanan pastoral. Sebab apa yang dikerjakan LANDASAN sejalan dengan pelayanan pastoral dalam bidang pemberdayaan kampung, pendidikan, kesehatan, dan ekono

Submission Agreement

Terimakasih atas  ketertarikan Anda untuk mengirimkan artikel ke BaKTINews. Dengan menyetujui pernyataan ini, Anda memberikan izin kepada BaKTINews untuk mengedit dan mempublikasikan artikel Anda di situs web dan situs afiliasinya, dan dalam bentuk publikasi lainnya.
Redaksi BaKTINews tidak memberikan imbalan kepada penulis untuk setiap artikel yang dimuat.  Redaksi akan mempromosikan artikel Anda melalui situs kami dan saluran media sosial kami.
Dengan mengirimkan artikel Anda ke BaKTINews dan menandatangani kesepakatan ini, Anda menegaskan bahwa artikel Anda adalah asli hasil karya Anda, bahwa Anda memiliki hak cipta atas artikel ini, bahwa tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk ini, dan bahwa konten Artikel Anda tidak mencemarkan nama baik atau melanggar hak, hak cipta, merek dagang, privasi, atau reputasi pihak ketiga mana pun.

Anda menegaskan bahwa Anda setidaknya berusia 18 tahun dan kemampuan untuk masuk ke dalam kesepakatan ini, atau bahwa Anda adalah orang tua atau wali sah dari anak di bawah umur yang menyerahkan artikel.
 
Satu file saja.
batasnya 24 MB.
Jenis yang diizinkan: txt, rtf, pdf, doc, docx, odt, ppt, pptx, odp, xls, xlsx, ods.